Genset Dinyalakan Semalaman; Satu Keluarga Keracunan Asap, Anak Tewas, Orang Tua Dirawat

Editor: Bejoroy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Marpel (10) yang tewas karena diduga keracunan asap genset.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Satu keluarga terdiri dari suami, istri dan seorang anak yang bermukim di Perumahan Putra Mas Residen, Kelurahan Talang Jambe, Sukarame Palembang, keracunan asap genset di dalam rumah. Sang anak, Marpel (10) tewas ditempat, sedangkan Dedi Susanto (32) dan Sri Wulandari (29), orang tua Marpel, dirawat di rumah sakit.

Dua Siswa MTs di PALI Tewas Keracunan Asap Genset

Listrik Padam, Dua Orang Tewas Hirup Asap Genset

Kapolsek Sukarame Kompol Rivanda menyebutkan, kejadian dilaporkan oleh Anton Sawiran (32). Ia melaporkan, ada satu keluarga yang mengalami keracunan di dalam rumahnya, diperkirakan Minggu (9/6) malam.

Dari hasil penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), rumah yang dihuni oleh keluarga tersebut tidak memiliki aliran listrik. Sehingga untuk menghidupkan lampu, mereka harus menyalakan genset. "Asap genset itu diduga masuk lewat kamar mandi," ujarnya, Senin (10/6).

Menurut Kapolsek, dua korban yang merupakan orangtua Marpel, menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara Marpel, meninggal dunia dengan muntah dan keluar darah dari hidungnya.

"Yang meninggal anak korban, diduga keracunan. Tapi kita masih menunggu hasil keterangan dari dokter," jelasnya.

Sementara itu, saksi Anton mengatakan, keluarga itu baru sepekan terakhir menghuni rumah di sana. Selama itu, mereka memang kerap menghidupkan genset di malam hari untuk mendapatkan aliran listrik.

"Malam mereka selalu menghidupkan genset, karena memang di sana tak ada listrik. Mesinnya dimasukan di dalam WC, kadang dinyalakan semalaman sampai bensin (bahan bakar, red) habis," ujarnya.

Ia juga sempat memperingatkan agar tak menghidupkan genset karena asapnya berbahaya. Namun, peringatannya tidak digubris oleh tetangganya tersebut.

Pada Senin pagi, mereka curiga karena tak ada satu pun yang keluar dari rumah itu. Ia pun langsung mendobrak pintu bersama para warga yang lain dan menemukan Dedi, Sri dan Marpel dalam kondisi muntah dan keluar darah.

Anton mengatakan, setiap pagi biasanya si anak membangunkannya karena tinggal bersebelahan. Namun pada pagi tersebut, ia tidak dibangunkan.

"Jadi saya ketuk pintu rumahnya, karena tak ada yang jawab jadi saya dobrak. Mereka semua di kamar dalam kondisi muntah. Marpel sudah keluar darah dari hidung," jelasnya.

Sementara menurut dokter forensi Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Kompol dr Mansuri SpKF mengatakan, dari hasil pemeriksaan diduga kuat Marpel tewas dikarenakan keracunan.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah. Namun terdapat perubahan warna di kulitnya dan itu menurut kita karena keracunan,"ujarnya.

Sementara itu, keluarga Marpel langsung membawa jenazahnya ke Kecamatan Bayung Lencir Musi Banyuasin untuk segera dimakamkan. (mg5)

Berita Terkini