Karena dedikasi tinggi kepada tentara dia diangkat menjadi maskor resmi Resimen Transvaal ke-3 dan dibawa ke mana-mana bersama para prajurit.
Jacky foro bersama dengan teman-teman di kamp militer. All That Interesting
Dia menghabiskan waktu di parit Prancis ketika perang, juga menderita luka tembak ketika perang.
Selama baku tembak, Jackie bertugas membangun tembok batu di sekeliling dirinya untuk perlindungan.
Semenetara dia sibuk membangun, sepotong peluru terbang di atas tembok mengenai kaki kanannya.
Dokter resimen membawanya menggunakan tandu ke rumah sakit, dan menyelamatkan kakinya.
Namun sayang dia harus diamputasi demi menyelamatkannya.
Karena keberaniannya Jackie dianugerahi medali keberanian, serta dipromosikan untuk menjadi kopral.
Menjelang akhir perang, Jackie diberhentikan di Kamp Penyebaran Maitland di Cape Town.
Dia pergi dengan membawa surat-surat keluarnya selayaknya pensiunan militer, dan formulir pekerjaan untuk penduduk sipil prajurit yang diberhentikan.
Seperti teman sejati, Jack dan Marr kembali ke pertaniannya, Jack menyerahkan hidupnya untuk kehidupan menyenangkan di pertanian sampai meninggal tahun 1921.
Sampai hari ini, Jackie adalah monyet satu-satunya yang telah mencapai periangkat prajurit di Infanteri Afrika Selatan dan satu-satunya monyet yang berperang dalam Perang Dunia I.
Baik Jack dan Jackie keduanya menunjukkan bahwa terkadang monyet sekalipun bisa bekerja dengan dedikasi yang lebih baik daripada manusia.