Kenangan Ustad Arifin Ilham: Kisah Digigit Ular, Koma 21 Hari dan Tetap Ajari Anak Meski Sakitnya Kian Parah
SRIPKU.COM-Ustad Arifin Ilham, adalah pejuang dan mujahid karena hingga menghembuskan nafas terakhir tetap berjuang dan berdakwah. AA Gym, juga menyebutnya seorang mujahid yang dipanggil kembali oleh di hari yang mulai malam 17 Ramadhan.
Kisah perjuangan Ustad Arifin Ilham memang cukup berat dan berliku, namun semangatnya berdakwah tak pernah lekang. KH M Arifin Ilham lahir di Banjarmasin 8 Juni 1969 silam.
Dia merupakan anak kedua dari lima bersaudara, dia satu-satunya anak lelaki. Ayah Ustad Arifin Ilham masih keturuan Syekh M Arsyad Al Banjari Ulama besar di kalimantan, sementara ibunya Hj Nurhayati kelahiran Haruyan Kabupaten Hulu.
Arifin kecil dikenal dikenal sebagai anak yang lincah dan bandel, namun bertanggung jawab. Karena sikapnya ini, Arifin Ilham baru bisa baca tulis setelah kelas 3 SD. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, Arifin Ilham tumpuan harapan keluarga.
Namun sikap bandelnya itu membuat orang tuanya cemas. Namun, setelah mengalami beberapa hal yang membuatnya insyaf, Arifin Ilham remaja kemudian masuk ke pesantren atas kemauan sendiri tepatnya di Pesantren Darunnajah di Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Tepat setelah tahun 1982 ayah-ibunya berangkat ke Tanah Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji.
Arifin juga dikenal sebagai penyayang binatang, ia memelihara burung hantu, ayam kate, bahkan kera.
Pada awal April 1997, Arifin Ilham digigt ular dan kemudian sempat koma dan sadarkan diri ketika sudah tiba di rumah sakit RS St. Carolus, Jakarta. Selama 21 hari dia mendapatkan perawatan ditemani ibuandanya Nurhayadi.
Nah untuk mendapatkan perawatan setelah kondisinya semakin kritis. Namun, setelah 21 hari mengalami koma kesehatannya mulai pulih. Allah memberinya berkah, berupa keselamatan.
Namun imbas dari hal itu, suaranya kemudian serak karena 21 hari dipasang selang, namun itulah berkah baginya karena sejak itu, dia dikenal sebagai juru dakwah dengan suaranya yang khas tersebut.
Berikut ini pengakuan Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham samasa hidup saat berdakwah dan dikisahkan dalam kisahhikmah.com.
Bermula saat pada subuh tersebut, beberapa jamaah shalat berkumpul dan takut menunjuk-nunjuk adanya ular berbisa. Namun dai asal Banjarmasin ini, tidak takut dan mendekat kemudian menangkap ular.
Setelah ditangkap, maka ular itu dibawa pulang dan diletakkan sebuah wadah di rumahnya. Namun, bencana itu dialaminya ketika menjelang siang, saat dia dan rombongan hendak menuju tempat kajian, ada seorang sahabatnya yang mengambil wadah berisi ular itu,
Dai yang selalu enerjik dan dengan kata-kata dalam berdakwa dan mengajar jamaahnya untuk selalu berzikir ini, memperingati sang sahabat agar hati-hati dari di dalam wadah itu ada ular berbisa.