SRIPOKU.COM-- Telur memang dikenal sebagai makanan yang sehat, begitu banyak manfaat yang diberikan oleh telur.
Akan tetapi, telur juga memiliki efek negatif yang banyak diketahui orang, seperti kandungan kolesterol.
Lantas sebaiknya berapa banyak kita perlu mengonsumsi telur untuk mendapatkan hasil optimal?
Para ahli ternyata telah meneliti dan memperdebatkannya, lalu baru-baru ini muncul sebuah titik terang atas perdebatan ini.
Demikian yang dilansir oleh Intisari dari Kompas.com.
• Persija Jakarta Vs Kalteng Putra di Piala Presiden : Ivan Kolev Berharap Trio Timnas
• Tak Perlu Jauh-Jauh, Obat Tifus Alami Ini Sudah Ada Di Rumah Anda
• Asam Urat Kambuh Buat Kesehatan Ahmad Dhani Turun, Ini Penyebab dan Pantangan yang Harus Dihindari
Manfaat maksimal telur bisa didapatkan tergantung pada berapa banyak kita makan setiap minggu, itulah temuan penelitian medis baru yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA.
Disebutkan bahwa makan dua telur sehari sudah dapat menyebabkan kerusakan kardiovaskular dan kematian dini.0
Itu karena jumlah besar kolesterol yang terkandung dalam kuning telur sekitar 185 miligram kolesterol, lebih dari setengah asupan maksimum harian yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 300 miligram sehari.
Studi ini menganalisis data dari enam percobaan yang melibatkan lebih dari 30.000 peserta selama 17 tahun.
Para peneliti menyimpulkan, makan telur 300 miligram sehari meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 17% dan kematian dini sebesar 18%.
Dalam kasus yang lebih spesifik, mereka menemukan bahwa makan tiga hingga empat telur sehari dapat meningkatkan 6% risiko penyakit kardiovaskular dan risiko kematian prematur naik 8%.
Makan dua telur sehari menyebabkan kenaikan masing-masing 27% dan 34%.
Menurut penelitian, hasil tersebut tidak tergantung pada usia, tingkat kebugaran, penggunaan tembakau atau kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi.
Menurut salah seorang anggota penelitian tersebut, Norrina Allen, tampak jika efek konsumsi telur pada tiap orang pun sebenarnya berbeda-beda.
Bukan berarti kita tak boleh konsumsi telur sama sekali, walau ada efek sampingnya.