"Apabila tidak diterima di PTN pada saat SNMPTN masih ada dua kesempatan lagi, yaitu jalur SBMPTN dan jalur Ujian Mandiri,"kata Menristekdikti, Prof Mohammad Nasir PhD dalam jumpa persnya, Jumat (22/3/2019).
Menristekdikti melanjutkan, apabila masih tidak diterima di dua jalur tersebut, masih banyak perguruan tinggi di Indonesia yang cukup baik.
Para siswa pun diminta tak khawatir, silahkan mendaftar di perguruan tinggi negeri ataupun swasta lain yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau PDPT.
"Jangan mendaftar pada perguruan tinggi yang tidak aktif. Kalau tidak aktif, artinya ada masalah. Supaya lulusannya nanti tidak ragu-ragu lagi,"jelas Menristkdikti.
Daftar UTBK 2019
Kepada para siswa yang tidak lulus SNMPTN, masih mendapat kesempatan untuk mendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) gelombang 1 yang akan ditutup pada Minggu, tanggal 24 Maret 2019 pukul 22.00 WIB.
Pendaftaran UTBK Gelombang II akan dibuka pada hari Senin tanggal 25 Maret 2019 mulai pukul 10.00 WIB dan akan ditutup pada hari Senin tanggal 1 April 2019 pukul 22.00 WIB.
Siswa pendaftar Bidikmisi yang tidak lulus SNMPTN 2019, apabila ingin mengikuti UTBK tidak dikenakan biaya pendaftaran.
"Bagi yang sudah mendaftar di SNMPTN maka data sudah akan tersedia dan tinggal melakukan verifikasi," kata Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Prof Budi Prasetyo.
Nilai UTBK Syarat Daftar SBMPTN 2019
Nilai UTBK menjadi syarat wajib untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN 2019.
UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang sesuai dengan kelompok ujian setiap peserta ujian.
TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.
Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.
TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan seseorang agar dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi.
TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Penekanan tes pada Higher Order Thinking Skills (HOTS).