Pada waktu yang tepat, Jaka Tingkir yang diramalkan bakal menjadi raja di Pajang oleh Ki Buyut Banyubiru itu diminta kembali mengabdi ke Kasultanan Demak.
Dalam kepergiannya ke Kesultanan Demak, Jaka Tingkir disertai Mas Monca dan kedua putra Ki Buyut Majasta, yakni Jaka Wila dan Wuragil.
Sesudah mendapatkan restu dari Ki Buyut Banyubiru, Jaka Tingkir beserta Mas Monca, Jaka Wila, dan Wuragil menyusuri Sungai Dengkeng dengan gethek. Dari Bengawan Picis,gethek itu terus melaju ke Kedung Srengenge.
Di kedung itu, Jaka Tingkir dihadang pasukan buaya sebanyak 200 ekor.
Pasukan buaya itu dipimpin oleh raja buaya putih bernama Baureksa, dan patihnya bernama Jalumampang.
Pertarungan antara Jaka Tingkir dan ketiga kawannya melawan pasukan buaya itu tidak dapat dihindari lagi.
Berkat kesaktiannya, Jaka Tingkir beserta ketiga kawannya itu dapat menaklukkan pasukan buaya.
Patih Jalumampang dan 70 buaya tewas di tangan Mas Monca.
Baureksa dan 40 buaya yang kalah perang itu kemudian mengantarkan Jaka Tingkir beserta ketiga kawannya ke daratan.
Dari tepian Kedung Srengenge, rombongan Jaka Tingkir berjalan ke arah Desa Butuh.
Dari Desa Butuh, mereka menuju Dusun Bulu.
(Sripoku.com/Rizkapratiwiut)
====