Artinya kita tidak boleh melabuhkan jaring atau pemberat ke terumbu karang, karena akan membuat terumbu karang menjadi rusak.
Sayangnya, kearifan lokal ini sering diabaikan lantaran mereka butuh tumbukan karang untuk memperluas lahan.
2. Warga Suku Bajo jarang merantau
Hidup berdesakan di Pulau Bungin menjadi pemandangan yang biasa bagi warga di sana.
Kebanyakan Suku Bajo yang tinggal di Pulau Bungin memiliki keterkaitan dengan tanah kelahirannya.
Atas alasan itulah, penduduk Pulau Bungin jarang sekali ada yang merantau ke luar pulau.
3. Dihuni Suku Bajo selama 200 tahun
Sebagian besar penghuni Pulau Bungin adalah Suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Suku Bajo sudah mendiami Pulau Bungin sejak tiba 200 tahun silam.
Dilansir dari BBC, Suku Bajo yang mendiami Pulau Bungin saat ini merupakan generasi kelima dan keenam dari warga pertama yang datang dari Sulawesi Selatan.
Sampai saat ini lebih dari 3.000 penduduk yang mendiamiPulau Bungin dengan luas daratan 8,5 hektare.
• Daftar Zodiak Perempuan yang Katanya Paling Baik Jadi Sosok Seroang Ibu, ada yang Tangguh dan Sabar
• Deretan Drama Korea Tema Kisah Cinta Si Kaya dan Si Miskin, Nomor 3 Gadisnya Punya Kekuatan Super
• Deretan Atlet All England 2019 yang Berjuang Bawa Nama Indonesia, Nomor 5 Jadi Idola Wanita
Pulau Bungin Tertimpa Gempa Bumi
Tepat pada Agustus tahun 2018, gempa bumi terjadi di Lombok Timur dan mengimbas terhadap keadaan Pulau Bungin.
Guncangan gempa bersakala 7 SR ini, akhirnya membuat Pulau Bungin di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat terkena kebakaran hebat.
Satu dusun dilaporkan dilalap oleh ganasnya api lantaran proses pemadaman sempat terhambat akibat sulitnya akses ke wilayah tersebut.