Laporan Wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Berpindahnya kepemilikan saham mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen klub dari Muddai Madang ke Asfan Fikri Sanaf, membuka kunci untuk manajemen melakukan persiapan menghadapi Liga 2 2019, selagi manajemen berbenah beriringan dengan persiapan kerangka tim.
Memang, untuk menyiapkan kerangka tim tentunya manajemen akan memastikan siapa yang akan menduduki kursi pelatih kepala yang akan mengarsiteki tim di musim 2019 ini.
Sebab, komposisi pemain akan mengikuti selera pelatih baru yang memiliki skema permainan.
Namun, bukan berarti manajemen tidak memiliki kerangka rencana untuk disodorkan ke pelatih anyar nantinya.
Menurut Direktur Pembinaan Sriwijaya FC Bambang Supriyanto, pihaknya telah mengevaluasi skuad Sriwijaya FC terakhir, yakni saat tim menghadapi Piala Indonesia 2018 lalu.
“Kalau saya katakan, kekuatan anak-anak sekarang 70 persen sudah bisa bersaing di Liga 2,” ujar Bambangsaat dikonfirmasi Sripoku.com, Kamis (7/3/2019).
Meski demikian, Bambang mengakui jika tim masih kekurangan pemain untuk 2 lini.
Yakni, posisi kiper dan lini belakang alias defender.
Sebab, mayoritas pemain Sriwijaya FC di Piala Indonesia 2018 merupakan pemain muda dan produk lokal Sumsel.
Dan untuk kedua lini yang disebutkan tadi merupakan posisi yang cukup fatal jika diisi oleh pemain muda.
Seperti Kiper, saat itu tim memiliki satu pemain yaitu Juprianto dan pelapisnya Vasco Marcho Bonaparte.
Sedangkan di lini belakang, ada stok pemain muda pula seperti Rahmad Zuliandri, Akbar Zakaria, Andes Adinata dan lain-lain.
“Posisi yang paling kelihatan (harus ditambah pemain), penjaga gawang dan defender. Perlu ditambah itu,” kata Bambang.
Ia mengatakan, manajemen harus bergerak cepat untuk mencari pemain, utamanya di 2 posisi tersebut.