Hari Ini dalam Sejarah 123 Tahun yang Lalu, Rontgen Temukan Teknologi Sinar-X

Editor: Bejoroy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wilhelm Conrad Rontgen.

Awalnya, sinar-X yang melewati daging tak berbahaya dan memiliki efek seperti cahaya yang sama. Namun, dalam beberapa tahun, para peneliti mulai melaporkan kasus luka bakar dan kerusakan kulit setelah terpapar sinar-X.

Pada 1904, Clarence Dally yang merupakan asisten Thomas Alva Edison meninggal karena kanker kulit efek radiasi sinar-x. Kematian Dally menjadikan ilmuwan untuk tetap berhati-hati dalam menggunakan sinar-x.

Gunting operasi tertinggal di dalam perut pasien pascaoperasi terlihat melaui sinar X-Ray.

Kini pemindaian sinar-x yang identik dengan hitam-putih mulai berkembang menjadi berwarna. Phil Butler, seorang profesor fisika, dan anaknya yang seorang profesor bioteknik, Anthony Butler, menciptakan mesin pemindai sinar-X yang dapat merekam foto berwarna dari tubuh manusia.

Mereka menggabungkan teknlogi Medipix yang diciptakan oleh Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (XERN) dan alogaritma komputer untuk menghasilkan foto sinar-X yang tiga dimensi dan berwarna.

Materi yang lebih padat seperti tulang menyerap sinar-X, sedangkan materi yang lebih lembut seperti otot dan jaringan lain membiarkan sinar-X lewat dan mencapai film.

Teknologi ini sudah dikembangkan di New Zealand dan akan berkembang ke berbagai negara dunia. Selebihnya, teknologi sinar-X banyak digunakan dalam kedokteran, analisis material dan perangkat seperti pemindai keamanan bandara.

Penulis: Aswab Nanda Pratama
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://internasional.kompas.com/ dengan Judul:
Hari Ini dalam Sejarah, Rontgen Temukan Teknologi Sinar-X

Berita Terkini