4 Pasukan Elit Paling Mengerikan di Dunia, Disebut 'Pasukan Neraka' dengan Latihan Paling Sadis

Penulis: Candra Okta Della
Editor: Candra Okta Della
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SRIPOKU.COM - Sudah menjadi rahasia umum, setiap negara punya sistem sendiri agar disegani dan ditakuti negara lain demi menjaga kedaulatan bangsanya. 

Mulai dari menyiapkan pasukan khusus, hingga berlomba-lomba menciptakan senjata pembunuh massal. 

Karena, jika kekuatan militer terlampau lemah. Bukan tidak mungkin satu negara dengan mudah dihancurkan. 

Sejarah mencatat, Indonesia sendiri berdaulat tidak langsung lewat tangan Tentara Republik Indonesia (TNI). 

Perjalanan panjang pembentukan tentara melalui tumpah darah dan perjuangan rakyat. 

TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat.

Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.

Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.

Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI.

Pada tanggal 1 April 1999 TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri.

Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.

Halaman
1234

Berita Terkini