Tak sampai disirtu di akhir kalimat Prilly tampak memberi pesan, baiknya para netizen tersebut melihat sisi postif saja, jangan selalu membahas hal yang tidak penting dan mengarah ke hal negative.
Hal itu pun disebut Prilly sebagai kebiasaan para netizen Indonesia yang suka mencari-cari kesalahan.
"Gemes bgt deh. Disaat saya bangga banget sama opening Asian Games 2018 yang LUAR BIASA!!! Beberapa orang malah fokus komentarin dan ngebully penyanyi karena lupsync. Padahal udah di jelasin itu semua karena teknis. Emang yang komentarin suaranya kaya gimana sih? Belom tentu kalo di suruh nyanyi juga bisa kan? Harusnya kita fokus sama hal yang positif. Jangan berlarut-larut bahas yang gak penting dan mengarah ke hal yang negative. Diva sekelas Mariah Carey aja pernah lipsync kok -.- Kebiasaan bgt netizen Indo. Suka nyari-nyari kesalahan", tulis Prilly Latuconsian.
Menanggapi hal ini, penyanyi Mytha pun juga ikut buka suara dan mencoba memberikan penjelasan kepada warganet.
Wanita yang baru melahirkan anak pertamanya itu memberikan penjelasan panjang lebar melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam tulisannya Mytha membagikan pengalaman saat dirinya bernyanyi live di GBK.
Bukannya mendapat pujian, ia malah mendapat cacian lantaran suara menggema, fales dan sebagainya.
Menurutnya, melakukan lipsync di venue megah seperti stadion Gelora Bung Karno merupakan keputusan tepat.
Mytha justru mengaku 100% bangga dengan apa yang dipersembahkan para penyanyi dan pengisi acara di Opening Ceremony Asian Games 2018.
Tidak mudah bagi penyanyi untuk melakukan lipsync dan menyamakan improvisasi serta tempo musik.
Mytha bahkan mengaku bukan orang yang pandai dalam hal lipsync seperti penyanyi lain.
Ia bahkan menyebut dirinya sebagai penyanyi 'anti lipsync'.
Di akhir tulisannya, ia mencoba menantang warganet yang terus memberikan kritik untuk datang ke GBK dan berteriak sekencang-kencangnya.
Dari sanalah, para hatters akan menemukan alasan mengapa para penyanyi melalukan 'lipsync' dalam acara tersebut.
Begini tulisan selengkapnya:
" Memang tak mudah bagi penyanyi jika harus bernyanyi secara langsung di stadion.
Kenapa opening ceremony kemarin lypsinc??
Gampang!!
Karena akustik ruangannya nggak mumpuni untuk setiap orang yang nyanyi di sana untuk live.
Percaya deh, nanti kalau para penyanyi maksain nyanyi live di sana (GBK), komen kalian bakal lebih sakit lagi!!
Pasti kalian bilang "kok fales, kok nggak on tempo, kok nggak bareng sama musik??"
Gue pernah nyanyi di sana live dan komen-komen itu yang gw rasain.
Acara kemarin ditangani oleh orang-orang berpengalaman, mereka sudah tau apa masalah teknis yang harus dihindari dan solusinya.
Dan saya yakin 100% temen-temen penyanyi saya harus ekstra latihan menghafal setiap kata, setiap improvisasi dn menyamakan sound yang diputar di ear monitor.
Karena setiap penyanyi punya kelemahan !!!
" Tidak bisa lypsinc!"
Saya pun anti lypsinc bukan karena apa-apa tapi karena nggak bisa!!!
Dan kemarin teman-teman saya, harus aya acungi jempol.
Mereka benar-benar profesional, tidak terlihat bahwa memang kondisi yang memaksa mereka melakukan lypsinc, mereka bernyanyi seperti biasa.
" Kegerahan baca koment ke teman-teman saya " kenapa lypsinc" di opening ceremony.
Bagi pengalaman aja karena gue pernah nyanyi live di BGK dan failed.
Jadi alangkah lebih baik, kalian semua ke GBK dan teriak sekenceng-kencengnya !!
Pasti suaranya akan bergema.
Itu satu-satunya cara untuk membuktikan kenapa para penyanyi harus lypsinc kemarin!!
Buktiin sendiri aja coba.
Jadi mereka nggak gampang, harus kasih yang terbaik ditonton se Asia!!
Kalo dipaksain live, terus hasilnya lebih buruk lagi, jangan dikatain mereka 'malu-maluin Indonesia' yaaaa.
Mending daripada nyari kesalahan dari setiap hal, belajar yuk menghargai kerja keras orang.
Kalau gue, BANGGA 100%
Mudah-mudahan kalian juga!!," tulis Mytha Lestari.
(Sripoku.com/WartaKota)