Pesan Mendalam Lalu Muhammad Zohri Tak Mau Rumah Sederhana Milik Keluarganya Diubah, Ini Sebabnya

Penulis: Candra Okta Della
Editor: Candra Okta Della
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lalu Muhammad Zohri

SRIPOKU.COM - Kemenangan Lalu Muhammad Zohri, pemuda 18 tahun asal Lombok menjadi cerita begitu menarik yang dibicarakan banyak orang.

Semua mata kini sedang tertuju pada sprinter satu ini.

Lewat prestasinya, Pemerintah, tokoh nasional, ulama, pengacara dan semua masyarakat Indonesia bersyukur dan mengucapkan selamat karena ia membuat merah putih berkibar di Finlandia.

Zohri diketahui merupakan seorang anak yatim piatu, dilansir Sripoku.com dari Kompas.com.

Ibunya Saeriah meninggal sekitar tahun 2015.

Sementara ayahnya Lalu Ahmad Yani meninggal sekitar tahun 2017.

Statusnya sebagai anak yatim piatu pun ternyata nyaris membuat keberangkatannya ke Finlandia batal.

Rumah Lalu Muhammad Zohri, sang juara dunia kejuaraan lari 100 meter U20 di Finlandia di Lombok Utara, tampak sederhana berdinding kayu diapit rumah-rumah sekitarnya yang lebih mewah, Kamis (12/7/2018). ((KOMPAS.com/FITRI R))

Dilansir dari Antara, hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Mohamad "Bob" Hasan.

Bob mengungkapkan bahwa Zohri hampir saja gagal berangkat karena dia anak yatim piatu.

Bob Hasan menanggung semua biaya dan persyaratannya.

Kendala terbesar dalam memberangkatkan atlet biasanya di masalah visa dan pengangkutan peralatan.

Biaya pembuatan visa Schengen (untuk ke Finlandia) sendiri berkisar satu juta rupiah.

Baca: Baru Pulang dari Amerika, Ashanty Tiba-tiba Ungkap Ingin Hal Ini Hingga Kerahkan Seluruh Karyawan

Baca: Makin Tenar, Tarif Manggung Sabyan Gambus Kini Naik Drastis, Tapi Bisa Nego Asal Penuhi Syarat Ini

Jumlah tersebut belum termasuk biaya layanan sekitar empat ratus ribu rupiah, dilansir dari VFS Global.

Selain itu, salah satu persyaratan yang cukup memberatkan adalah bukti kepemilikan dana yang cukup selama tinggal.

Bukti ini bisa berupa rekening bank atau slip gaji selama 3 bulan terakhir.

Bagi siswa dan anak di bawah umur bisa melampirkan kontrak kerja dan rekening bank orang tua untuk 3 bulan terakhir.

Barangkali di sinilah proses pembuatan visa terkendala.

Zohri, pelari Indonesia (kolase.sripoku.com)

Untung saja, Zohri akhirnya tetap bisa diberangkatkan dan menang.

Menariknya, tak cuma soal keberangkatan.

Saat semua mata tertuju padanya, Zohri dan keluarga memperlihatkan kesan dan pesan mendalam yang sangat mengharukan.

Memang Zohri berasal dari keluarga sederhana.

Lalu Muhammad Zohri merupakan anak ke empat dari empat bersaudara yakni Baiq Fazilah (29), Lalu Ma`rib (28), Baiq Fujianti (Almh) dan Lalu Muhamad Zohri.

Baca: 10 Hal Soal Kehidupan Lalu Muhammad Zohri Sang Juara Dunia, Latihan Tanpa Sepatu hingga Rumah Kayu

Baca: Perjalanan Hidup Zohri, Sang Juara Dunia Lari 100 Meter U-20, Berprestasi Meski Dalam Kesederhanaan

Pemuda kelahirkan Karang Pansor 1 Juli 2000 membuat haru ketika ia menolak secara halus rumah sederhananya diubah menjadi lebih mewah.

Dia berpesan pada keluarganya agar tak merusak rumah kesayangnnya meskipun lapuk.

Zohri berharap rumah masa kecilnya yang berada di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, tidak diubah namun dibolehkan untuk direnovasi.

“Kami sudah sepakat tak akan mengubah rumah peninggalan orang tua kami. Rumah ini memiliki sejarah yang tak akan terlupakan. Kami minta diperbaiki, dinding-dinding rumah yang lapuk diganti dengan papan-papan baru,” kata Fazilla, kakak sulung Zohri kepada Kompas.com, Jumat (13/7/2018).

“Biarkan sudah menjadi kenangan masa-masa sulit adik saya...Kami sempat bicara dan kita sepakati ini rumah tetap berdiri dengan bantuan renovasi, tanpa mengubah bentuk dan ukurannya,” kata Fazilla.

Warga sepakat akan membantu proses renovasi rumah Zohri yang kian hari kian ramai dikunjungi.

zohri (kolase via Kompas.com)

Bahkan sejumlah orang datang khusus untuk berfoto diri (selfie) dengan latar belakang rumah sederhana Zohri.

Rumah penuh kenangan milik Zohri dan keluarganya ini pun makin ramai dikunjungi orang.

Mereka dari berbagai lembaga dan institusi pendidikan datang untuk melihat langsung rumah sang juara dunia lari 100 meter U-20 di Finlandia.

Sejumlah ucapan selamat terpampang di depan rumah sang juara dunia.

Sebanyak 12 medali yang diraih Zohri sejak SMP, masjng masing 7 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu ditampilkan di teras rumah agar terlihat oleh tamu yang berkunjung.

Zohri yang merupakan siswa kelas 3 SMA ini diakui menjadi teladan bagi remaja lainnya untuk mengukir prestasi.

(Candra/Sripoku.com)

Berita Terkini