5 Fakta Khofifah, Calon Gubernur Jatim yang Unggul di Pilkada 2018 Versi Hitung Cepat (Quick Count)

Editor: Fadhila Rahma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khofifah Indar Parawansa, Cagub Jatim pemenang Quick Count saat ditemui di kediamannya pada Rabu (27/6/2018).

SRIPOKU.COM - Hari ini, Rabu (27/6/2018), Indonesia di ramaikan dengan Pemilihan Kepala Daerah 2018 yang serempak dilaksanakan.

Dari hasil perhitungan cepat, pasangan Khofifah - Emil unggul dari Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

 Pantauan Kompas.com di Kantor Indikator Politik Indonesia berdasarkan data yang masuk sebesar 33,333 persen, pasangan yang didukung Demokrat, Nasdem, PAN, Hanura, Golkar, PPP itu memperoleh suara 53,36 persen.

Kemudian pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang didukung PDI-P, Gerindra, PKB dan PKS itu memperoleh suara 46,64 persen.

Indikator Politik Indonesia mengambil 300 sampel TPS.

Adapun margin of error kurang lebih 3.22 persen, dengan partispasi pemilih 65,08 persen.

Angka ini bukan hasil penghitungan resmi.

Tentunya, di momen Pilkada 2018 ini ada banyak tokoh yang menarik perhatian kita.

Seperti halnya para calon yang maju dalam pilgub 2018 kali.

Unggulnya Khofifah dalam hasil perhitungan cepat tentunya membuat sosok mantan Mensos satu ini menjadi sorotan publik.

Bagi kalian yang belum tahu, simak nih beberapa fakta tentang Khofifah dikutip dari Wikipedia dan beberapa sumber lainnya.

1. Asli Jawa Timur

Khofifah merupakan perempuan yang lahir dan besar di Jawa Timur.

Ia lahir di Surabaya, 19 Mei 1965.

2. Pendidikan

Khofifah menempun pendidikannya di Surabaya.

Ia menempuh pendidikan SMP di SMP Khodijah - Surabaya pada tahun 1978 - 1981.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan SMA di SMA Khodijah Surabaya tahun 1981 hingga 1984.

Usai lulus SMA, Khofifah melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas AirlanggaSurabaya tahun 1984 hingga 1991.

Dalam waktu bersamaan, Khofifah juga mengambil kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah tahun 1984-1989.

Usai lulus, Khofifah melanjutkan S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1993-1997.

3. Karier politik

Khofifah sempat menjadi menteri saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden.

Saat itu, Khofifah diberi amanah untuk menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan tahun 1999-2001.

Saat itu, selain menjadi Menteri, Khofifah juga pernah rangkap jabatan dengan menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Pada tanggal 26 Oktober 2014, ia dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.[1]

Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial karena mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 dan digantikan oleh Idrus Marham.

Sebelumnya, ia menjabat anggota DPR dari Fraksi PPP (1992-1999) dan anggota DPR dari Fraksi PKB (1999-2009).

Ia juga pernah menjabat Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) (1999-2001).

4. Sudah 2 kali maju Pilgub Jatim

Khofifah sudah 2 kali maju calon gubernur dalam pemilihan gubernur Jawa Timur.

Dikutip dari Kompas.com, Khofifah maju menjadi calon gubernur pada tahun 2008 dan 2013.

Namun, ia kalah kalah dengan pasangan Soekarwo-Gus Ipul.

5. Ketua NU

Selain dikenal sebagai Menteri Sosial, bagi kalangan masyarakat Jawa Timur, Khofifah dianggap sebagai salah satu tokoh NU di sana.

Di Nahdatul Ulama (NU), Khofifah kini menjabat Ketua Muslimat NU.

Dia memimpin Muslimat periode sejak 2000.

Pada periode 2016-2021, Khofifah kembali terpilih menjadi Ketua Muslimat NU.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 5 Fakta Khofifah, Calon Gubernur Jatim yang Unggul di Pilkada 2018 Versi Hitung Cepat

Berita Terkini