Istri Hanung Bramantyo ini mengaku kalau selama menjalani I’tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, wanita cantik ini sering keluar di malam-malam ganjil untuk bisa merasakan fenomena malam lailatul qadar.
Ia pun menjelasakn saat malam lailatul qadar itu tiba, tidak ada angin, pohon-pohon akan merunduk, dan hanya ada suasana ketenangan.
Zaskia Adya Mecca mengatakan kalau dirinya boleh “geer” sepertinya ia pernah mendapatkan malam lailatul qadar ketika melakukan I’tikaf tersebut.
Cerita Hanung Bramantyo Sampai Merasa Jijik Buang Angin
Sutradara Hanung Bramantyo menceritakan jika dirinya sempat mendapatkan malam lailatul qadar saat sedang mempelajari ilmu agama di sebuah pesantren. Ia pun mengungkapkannya secara terperinci perihal malam tersebut.
"Pernah (mendapatkan malam lailatul qadar). Waktu saya masih di pesantren. Kunci untuk kita tahu kalau kita mendapatkan lailatul qadar itu setelah puasa," kata Hanung
Diceritakannya, pengalaman spritual itu tak bisa begitu saja dilupakan.
Apalagi tak sepertinya kebanyakan cerita orang lain yang mendapatkan malam lailatul qadar dengan hal mengaggumkan.
Hanung justru malah sebaliknya.
Baca:
Raffi Ahmad Dipecat, Ayu Ting Ting Galau. Ruben Onsu Ungkap Hal Mengejutkan di Balik Kemarahan Otis
Kisah Rasulullah Mengigil Kedinginan Pertama Kali Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Begini Wujudnya
"Waktu itu saya merasa bahwa saya melakukan apa pun itu dosa. Saya pakai baju putih, celana putih, pas saya kentut terus langsung saya ganti karena saya merasa itu sudah najis," ucapnya
Apa yang membuat suami Zaskia Adya Mecca ini yakin dirinya mendapatkan malam lailatul qadar, lantaran dirinya menceritakan semua yang dia alami kepada guru religinya.
"Saya cerita tentang keadaan saya saat itu ke kiai saya. Dia bilang insya Allah itu kamu dapat lailatul qadar," terangnya.
Setelah dirinya memberitahukan kepada pengasuh pesantren tersebut, Hanung pun baru benar-benar mengerti arti iman yang sesungguhnya.
"Kita ada rasa cinta yang besar, kita berbuat sesuatu itu takut melukai perasaan orang yang kita cintai. Pas saya belajar agama lebih dalam, itulah arti iman sebenarnya. Iman adalah cinta. Seperti kita pacaran. Jadi, saya lebih suka dikatakan orang yang mencintai (Allah), bukan orang yang beriman (kepada Allah)," pungkasnya.
(Sripoku.com/Candra)