Awas! Salah Konsumsi Jamur Beracun atau Tidak, Efeknya Sama Seperti Sianida

Penulis: Reigan Riangga
Editor: Reigan Riangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jamur yang mengandung Sianida

SRIPOKU.COM -- Bagi sejumlah masyarakat yang suka menyantap sayur-sayuran, seperti jamur atau sayuran lainnya. Terlebih dahulu harus bisa membedakan sayuran tersebut aman atau tidak untuk dikonsumsi.

Pasalnya, mengkuonsumsi jamur beracun dampaknya bisa menimbulkan efek samping yang bisa mematikan. Untuk itu, sebelum dikonsumsi kedalam tubuh, sayuran tersebut sebaiknya dibedakan terlebih dahulu aman atau mengandung racun.

Jamur yang tidak boleh dikonsumsi memiliki ciri warna yang biasanya lebih mencolok dibandingkan dengan jamur yang tidak mengandung racun.

Kemudian jamur beracun, jika dipotong akan terjadi perubahan warna dibandingkan warna aslinya.

"Jamur yang tidak bisa dikonsumsi memiliki ciri warnanya biasanya mencolok. Kandungannya memiliki racun seperti sianida." ungkap Tri Lestari Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi Universitas Bangka belitung, kemarin.

Baca: Hampir Tabrak Polisi, Dua Pria Pencuri Mobil di Muaraenim Ini Tersungkur Dihadiahi Timah Panas

Ia mengatakan, jamur yang tidak boleh dikonsumsi memiliki bau yang tidak sedap hingga menusuk hidung.

Termasuk hewan juga tidak ingin mendekati. Sedangkan, untuk jamur yang boleh dikonsumsi memiliki ciri sebaliknya.

Jamur yang bisa dimakan atau edible mushroom dapat ditemui dipasaran.

Seperti jamur merang, tiram, kuping dan kancing serta jamur shitake yang berkhasiat sebagai obat kanker.

Menurut Tri, mengkonsumsi jamur yang mengandung racun atau tidak boleh dimakan tersebut, dapat menyebabkan rasa mual dan tubuh mengalami kejang-kejang.

Baca: Pria di Kayuagung OKI ini Jajakan Narkoba Melalui Jasa Ojek Online, Mengaku Karena Tuntutan Ekonomi

Jika terlambat mengatasi akan menyebabkan kematian.

Untuk mengatasi keracunan tersebut, dirinya mengatakan untuk memperbanyak meminum air putih sehingga dapat memuntahkan asupan jamur tersebut.

"Orang tua zaman dulu untuk mengatasi keracunan ini biasanya memakan arang sebagai penetral racun." terangnya.

Berita Terkini