Saat itulah si kembar siam akhirnya mengubah kewarganegaraannya menjadi orang AS.
Chang dan Eng menetap di daerah tersebut. Di sana si kembar siam mulai melirik anak putri tetangga mereka.
Tahun 1843, mereka akhirnya menikahi kakak-beradik itu. Chang menikahi Adelaide, sementara Eng menikahi Sarah.
Banyak masyarakat dan media tidak bisa mentolerir bagaimana seorang kembar siam menikahi perempuan yang normal.
Nyatanya, mereka memiliki 21 anak dimana Chang memiliki 10 anak dengan Adelaide dan Eng memiliki 11 anak bersama Sarah.
Tidak diketahui pasti bagaimana kehidupan seksual yang mereka jalani bersama.
Sampai akhirnya kehidupan keluarga harmonis itu terganggu saat perang sipil di AS.
Chang dan Eng memutuskan untuk bekerja kembali karena membutuhkan uang, kali ini membawa dua anak bersama.
Ketika mereka melakukan perjalanan ke Inggris lagi, beberapa media di Inggris meragukan apakah keluarga tersebut nyata.
Bagi beberapa orang seperti dikutip dari buku "The Lives of Chang & Eng," karya Joseph Andrew Orser via nypost, mereka tidak bisa membayangkan 'monster manusia' ini adalah ayah yang juga suami.
Chang beralih ke alkohol, Eng beralih ke poker, keduanya putus asa tidak bisa merengkuh ketenaran seperti dulu.
Tahun 1870 Chang menderita stroke, tubuh sisi kanannya yang berdempet dengan Eng lumpuh.
Eng berusaha merawat saudaranya, berjalan pun menggunakan tongkat penyangga.
Sakit berkepanjangan berubah menjadi ganas, Chang meninggal pada 17 Januari 1874.
Tak berlangsung lama, satu jam kemudian Eng juga merasakan sakit yang luar biasa, keringat dingin mengucur dari tubuhnya.
Dan tak lama kemudian dia menyusul saudaranya.
(Iintisari/Masrurroh Ummu Kulsum/Sumber: nextshark.com/nypost.com)