Cap Go Meh

Serunya Menangkap Burung Pipit di Perayaan Cap Go Meh

Penulis: Rangga Erfizal
Editor: Tarso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri ke kanan Adriansyah (13) Rendi Saputra (13) Egi Saputra (13) dan Rayhan (13) berlomba menunjukan hasil tangkapan burung Pipit yang berhasil mereka dapatkan, di Pulau Kemarau, Rabu (28/2) Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bagi masyarakat keturunan Thionghoa melepas burung merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan pada momen Imlek maupun Cap Go Meh.

Hal tersebut menjadi salah satu cara bersyukur dengan apa yang terjadi selama setahun kebelakang.

Selain itu tradisi melepas burung memiliki arti tersendiri dalam kepercayaan masyarakat Thionghoa, sebab menjadi simbol  ungkapan syukur, membantu sesama mahkluk hidup, dan tentunya mengajarkan kepada sesama pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.

Namun berbeda pemahaman dengan anak-anak yang datang ke Pulau Kemaro.

Seperti halnya Rendi Saputra (13) dan kawan-kawan. Mereka datang untuk menangkap kawanan burung yang dilepas, Rabu (28/2).

Randi sengaja ikut orang tuanya ke Pulau Kemaro menggunakan kapal, sebab sang ayah merupakan sopir dari ketek yang mengangkut penumpang pulang dan pergi menggunakan jasa kapalnya.

Momen Cap Go Meh Pun menjadi ajang pembuktian bagi dirinya beserta kawan-kawannya untuk berlomba menangkap burung sebanyak-banyaknya.

"Sudah banyak dapat, di dalam kantong plastik ini saja sudah lebih dari 15 burung Pipit kami dapatkan," ungkapnya.

Rata-rata burung Pipit yang dilepas kebanyakan terbang dan jatuh ke tanah sehingga dengan mudah anak-anak untuk menangkapnya.

Selain itu cara lain yang mereka lakukan dengan melempar burung menggunakan sendal yang mereka pakai.

"Burung Pipit waktu dilepas biasanya oleng dan terbang dengan rendah, jadi mudah untuk dijatuhkan. Kalau dia udah nukik ke bawah, baru kita tangkap," ujarnya.

Hal ini juga dibenarkan oleh Adriansyah (13), baginya menangkap burung Pipit saat Cap Go Meh menjadi daya tarik tersendiri untuk dirinya dan teman-temannya sekaligus seru-seruan.

Bahkan dari hasil tangkapan burung ini  mereka kumpulkan untuk dipelihara ataupun di jual kembali.

"Kalau ada Koko disini yang mau beli gak papa, kita jual," ungkapnya sambil tertawa. (mg2)

Berita Terkini