SRIPOKU.COM, SEKAYU--Kampanye dialogis yang dilakukan Calon Gubernur no 2 H Aswari Rivai di Kota Sekayu, Senin (26/2/18) dilakukan dengan cara damai dan tidak saling menjelekan masing-masing calon gubernur.
Menurut Aswari menjadi pemimpin yang baik dilihat dari berbagai cara, dan tidak saling menjatuhkan.
"Menurut saya membangun itu sederhana, yakni dengan mendengarkan apa keluhan dari masyarakat.
Soal Pilkada yang sering menjelekkan-jelekan paslon lain itu bukan jiwa pemimpin yang baik, menurut saya menang kalah hal itu yang biasa," kata Aswari, disela-sela kampanye dialogis, Senin (26/2/2018).
Lanjutnya, demokrasi tidak saling menyerang, pemimpin itu di lihat dari sikap, dan perkataan.
Karena yang diharpakan masyarakt bukan itu, kalau saling menjelekkan itu bukan pemiminpim yang ideal.
"Pada saat Pilkada tentunya kita memiliki janji, dan selama saya menjadi Bupati Lahat selama 10 tahun banyak janji yang sudah saya tuntaskan tentunya mencapi 85 persen.
Pilgub Sumsel ini, pokoknya kami meyakinkan Pilkada damai dan bahagia dan tidak ada saling serang,"ungkapnya.
Disinggung apa saja yang menjadi persoalan masyarakat Muba, Aswari menuturkan hal yang mendominan masalah infrastruktur.
"Permasalahan yang ada di Muba antara lain infrastrukutr listrik, air bersih, dan Jalan.
Contohnya jalan yang ada sudah ada tinggal dibaguskan.
Semua itu sudah ada di Muba tinggal lagi keseriusan.
Oleh karena itu, kita percaya pada Pilgub Sumsel ini kader Gerinda dan PKS yang ada di Sumsel dapat bekerja semaksimal mungkin dan ini bukan untuk hanya Pilgub saja tetapi untuk persiapan Pemilihan Legislatif (Pileg) bagi kader,"jelasnya.