Secara tidak langsung beliau memang menggantikan Jenderal Besar Soedirman secara hierarki.
Tapi mungkin untuk menghormati kebesaran Nama dari Panglima Besar Jenderal Soedirman maka posisi KASAP lebih tepat untuk menggantikannya.
Pria yang menjabat dari tanggal 29 Januari 1950 sampai dengan 4 November 1953 ini merupakan Kepala Staf Angkatan Perang yang pada saat sekolahnya merupakan teman sekelas Jenderal Abdul Harris Nasution dan merupakan salah satu siswa yang sangat pintar dan berani, bahkan terhadap gurunya (seorang Belanda) yang pernah meremehkan kemampuan Bangsa Indonesia.
Hal inilah yang memotivasi beliau untuk senantiasa berjuang dan memerdekakan Indonesia.
Beliau meninggal pada tanggal 1 Januari 1990 di umur 69 tahun di Jakarta. Saat ini nama beliau terpampang di berbagai daerah di Indonesia, yang paling terkenal tentunya Jalan. T. B Simatupang di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
4. Jenderal Besar Abdul Harris Nasution
Jenderal A.H Nasution adalah salah satu Panglima Besar di Indonesia.
Beliau lahir pada tanggal 3 Desmber 1918 dan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Pada Era Mempertahankan Kemerdekaan Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Panglima Besar Jenderal Soedirman karena kecerdasan dan kemampuannya dalam menganalisa pergerakan musuh serta keberaniannya dalam berperang.
Pada masa Gerakan 30 S/PKI beliau adalah salah satu nama yang dijadikan target pembunuhan disamping pahlawan revolusi lainnya, tapi untungnya beliau selamat dan mampu melarikan diri, sayangnya anak beliau yang bernama Ade Irma Suryani harus meregang nyawa pada peristiwa berdarah itu.
Selain di TNI, Beliau juga pernah menjabat sebagai ketua MPR ke-dua di Indonesia yaitu pada tahun 1966 sampai dengan tahun 1972.
Jenderal A.H Nasution berperan penting dalam Revolusi Nasional Indonesia dan pernah menjabat sebagai Panglima Divisi Siliwangi.
Beliau meninggal pada tanggal 6 September 2000 pada usia 81 tahun di Jakarta.
Baca: