Kamarnya saja ada tujuh buah, ditambah ruang tamu dan keluarga yang lumayan besar membuat rumah terasa sepi jika hanya mereka yang tinggali.
Baca:
Tak Sabar Keinginan Minta Dipenuhi,Suami Lakukan Ini Pada Istrinya. Entah Setan Apa Merasukinya
Janda Cantik Ini Jadi Tukang Bangunan Untuk Rumahnya Sendiri, Hasilnya Sungguh Menakjubkan
Ketika Bencana itu Tiba
Bencana menimpaku saat aku memasuki bulan ke sepuluh di rumah kak Dewi. Saat itu suami kak Dewi kecelakaan, pembaca yang di Jakarta pasti tahu kecelakaan yang dialami kak Dody karena beritanya sangat luas waktu itu.
Luka kak Dody termasuk parah karena kakinya patah sehingga dia harus istirahat total di rumah selama tiga bulan. Karena kak Dewi bekerja, maka akulah yang melayani kak Dody di siang hari.
Semua kebutuhan kak Dody aku siapkan mulai dari makan, minum sampai mengantarnya ke toilet untuk buang air kecil. Kak Dewi memang wanita karir ia baru tiba di rumah setelah malam tiba, bahkan terkadang sampai pagi.
Dari keseringan menemani kak Dody aku merasa ada yang aneh, diam-diam kak Dody selalu memperhatikanku dengan seksama, caranya memandang tidak seperti biasanya, aku bahkan tahu dia sedang menatap bokongku jika aku membelakanginya.
Aku sadari itu tapi aku berusaha menyembunyikannya dan bertindak biasa saja. Lama kelamaan kak Dody semakin berani, secara sengaja dia sering memegang tanganku atau bahkan merayuku.
Aku hanya diam dan berusaha menghindar, aku selalu ingat kak Dewi dan kupikir itu cuma gurauan kak Dody semata.
Hingga suatu siang, ketika aku terlelap di kamarku, aku merasa ada beban yang sangat berat menindih tubuhku.
Aku kaget dan berusaha melepaskan diri, tapi semakin aku bergerak semakin sulit aku bergerak, bahkan pakaianku bagian bawah sudah lepas tanpa aku sadari. Tidak kuasa aku melawan dan akhirnya mas Dody….
Itulah awal petualangan seru yang kualami bersama mas Dody, kakak iparku sendiri. Hubungan terlarang itu masih sering kujalani bersamanya sampai sekarang, tidak ada lagi keinginan berontak seperti dulu, aku lupa kalau kak Dody adalah kakak iparku.
Kami melakukan hubungan dewasa itu seperti tak ada batasnya. Jika mengingat kak Dewi aku menangis dan meraung, aku merasa berdosa.