Sopir Taksi ini Kesal Penumpangnya Lama Muncul, Saat Sampai di Tempat Tujuan Dia Menangis, Ternyata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

"Oh baik sekali kau ini nak," balasnya.

Saat dalam taksi, dia memberiku sebuah alamat dan memintaku untuk mengantarnya sambil melewati pusat kota.

"Bu, jalan yang kau minta ini cukup jauh, dan kita pasti akan berputar-putar cukup lama, apa tidak apa-apa?," tanyaku kepadanya.

"Tidak apa-apa," jawabnya. "Aku sedang tidak buru-buru. Lagipula tempat yang ingin ku tuju itu adalah sebuah rumah perawatan."

(WikimediaCommons)

Aku sempat kaget mendengar ucapan nenek ini karena dibenakku rumah perawatan itu biasanya didatangi oleh orang-orang yang nyawanya sudah tidak lama lagi.

Dengan pelan, wanita ini tiba-tiba berkata "Jangan khawatir, aku tidak meninggalkan siapa-siapa. Dokter juga bilang sisa umurku tidak lama lagi."

Saat itulah hatiku merasa tersentuh sekaligus tergerak.

Aku matikan meteran harga taksiku dan ku tanya rute mana yang ingin dilewatinya.

Selama dua jam, aku membawanya berkeliling ke berbagai tempat di kota.

Ada beberapa tempat yang kami kunjungi selama menaiki taksiku.

Seperti hotel tempatnya dulu pernah bekerja menjadi resepsionis, rumah lama tempatnya dan mendiang suaminya dulu tinggal saat masih muda, serta sebuah studio dansa yang dulu sering didatanginya saat masih muda.

Saat tiba di sebuah jalan, dia memintaku untuk menyetir agak pelan.

Kemudian dia menatap keluar jendala tanpa mengeluarkan sepatah katapun, layaknya seorang anak yang sedang penasaran akan sesuatu.

Halaman
1234

Berita Terkini