Begini Kekuatan Kembang Api yang Mengenai Wajah Catur, Ini yang Bikin Irfan Bachdim Berduka

Penulis: Hendra Kusuma
Editor: Hendra Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irfan Haarys Bachdim.

SRIPOKU.COM, BALI-Sisa Timnas diatahan Fiji 0-0 masih menyisakan kenangan dan kedukaan bagi semua orang, tidak terkecuali Striker Bali United, Irfan Bachdi. Usut punya usut Catur adalah fans berat Irfan.

Tidak heran setelah berhasil mencetak gol ke gawang Persela Lamongan dan ia mempersembahkan gol tersebut untuk Catur Yuliantono, korban meninggal akibat kembang api atau petasan pada laga Timnas Indonesia lawan Fiji sehari sebelumnya.

Irfan Bachdim yang baru saja selesai bertugas membela Timnas Indonesia pada laga lawan Fiji langsung turun bermain memperkuat Bali United menghadapi Persela Lamongan di Stadion kapten I Wayan Dipta pada hari Minggu (3/9).

Pada laga yang didahului oleh prosesi mengheningkan cipta untuk Catur Yuliantono, Irfan Bachdim ternyata sudah menyiapkan aksi simpati untuk suporter Timnas Indonesia tersebut.

Momen yang ditunggu oleh Irfan Bachdim tiba. Pada menit ke-85, Irfan Bachdim berhasil mencetak gol keempat untuk Bali United.

Proses gol ini bermula dari aksi Miftahul Hamdi di sisi kiri pertahanan Persela Lamongan. Miftahul lalu mengirimkan umpan ke depan gawang. Irfan Bachdim muncul menyambut umpan tersebut dengan tendangan terukur yang mengarah ke sisi kanan gawang.

Setelah sukses mencetak gol, Irfan Bachdim membuka bagian belakang kostum Bali United miliknya. Di balik kostum tersebut, terdapat kaus yang bertuliskan 'Catur Yuliantono'.

Setelah perayaan gol lewat aksi penghormatan pada Catur Yuliantono, Irfan Bachdim terkena kartu kuning oleh wasit. Irfan Bachdim coba memberikan argumen namun wasit tetap pada keputusannya yang menilai membuka kaus dalam perayaan gol termasuk sebuah pelanggaran.

aksi para suporter saat mendukung TImnas vs Fiji (Istimewa)

Meninggal di Stadion Patriot

Catur Yuliantono adalah korban meninggal dalam laga Timnas Indonesia lawan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (2/9). Saat itu pada akhir pertandingan, Catur terkena petasan yang dinyalakan oleh oknum suporter.

Catur Yuliantono langsung dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Catur Yuliantono, 32 tahun, meninggal dunia ketika sedang melakukan sesuatu yang ia sukai: menyaksikan Tim Nasional Indonesia berlaga.

Kejadian nahas itu semestinya bisa dihindari. Petasan, sebuah barang yang tidak diperkenankan berada di tribune stadion, meledak tepat di tengah-tengah kerumunan suporter yang berada di tribune timur Stadion Patriot, Bekasi, Sabtu (2/9/2017).

Catur adalah salah satu suporter yang berada di tribun timur itu. Petasan tersebut, yang diniatkan untuk dilempar ke udara —tetapi malah jatuh di tengah kerumunan suporter—, melukai wajah Catur. Ia tak sadarkan diri, api sempat menjalar di tubuhnya dan suporter-suporter lain yang berada di sekitarnya panik. Beberapa berusaha untuk memadamkan api di tubuh Catur dengan air dari botol.

Catur pun langsung diarikan ke rumah sakit. Namun, sesampainya di rumah sakit, nyawanya sudah tidak tertolong. Catur dinyatakan meninggal dunia.

Halaman
123

Berita Terkini