WE ARE LIVING OUR DREAMS
Terima kasih banyak untuk yg support & gak berpikiran sempit! Saya bersyukur akan kalian. GustiAllah bless you!" tulis Sara.
Tak hanya Sara, Demian pun rupanya juga merasakan kekecewaan.
Menurut Demian, profesi sulap sebuah pekerjaan yang tidak dihargai di Indonesia.
Karena hal tersebut, Demian merasa takut jika seni sulap suatu saat hilang di Indonesia.
Berikut curhatan Demian, yang ditulis di akun instagramnya.
"Terkadang ngerasa susah ketika gw harus mencintai bangsa yg tidak mencintai gw
Berkarya sepenuh hati, Tapi setiap karya yg gw pertunjukan mayoritas mendapatkan teguran dari KPI (*komisi penyiaran Indonesia).
Segala gerak gerik dibatasi dalam pertunjukan yang akan gw persembahkan untuk penonton di Indonesia, seakan2 tidak bisa berkutik lagi untuk gw pekerja seni sulap dalam memperkenalkan seni yg gw cintai sampe mati ini.
Era jaman sekarang ini pun gw merasa penonton di Indonesia tercinta ini mayoritas tidak lagi bisa menghargai dan menikmati sulap sebagai hiburan, mereka selalu menganggap sulap itu adalah penipuan...
Tapi semua orang pergi ke bioskop dan beli tiket (*bayar) untuk nonton film yg jelas2 isi ceritanya hanyalah rekaan, animasi 3D dan tipuan cinematografi tapi mereka semua bisa terhibur tanpa komplain 'Wah boongan ini ceritanya!!'.... why??
Kalo begini terus seni sulap di Indonesia bisa hilang sejalannya waktu, apa gw harus biarkan seni ini hilang begitu saja?.... mungkin... toh gak ada yg peduli juga, so why should I care?"
Rupanya postingan Demain tersebut banjir dukungan dari netizen.
@inaaa_sn: "So proud of uuuuuuuu! Semangattt kaa"
@citra_gladysha: "semangaattt kakak @_demianaditya_ saya bangga indonesia mmpunyai pesulap seperti anda.. trus harum kan nama bangsa... jgn menyerah.. abaikan mreka yg hanya bisa menghujat tanpa karya.."