Inilah Caranya Membuat Kayu yang Tahan Api
TAHUKAH Anda, kayu pun bisa dibuat tahan api. Kalau rumah Anda pakai yang ini, Anda punya waktu lebih banyak untuk menyelamatkan diri dan harta benda.
Kayu merupakan bahan bangunan populer yang digunakan pada bangunan rumah tinggal. Di zaman dulu, kayu merupakan bahan utama penyusun bangunan. Mulai dari fondasi, dinding, hingga atap.
Kini, kayu masih tetap dipergunakan sebagai bahan bangunan utama penyusun bangunan. Pada rumah, kayu dipergunakan sebagai struktur atap, kusen jendela, juga lantai. Pada desain tertentu, kayu dipergunakan sebagai aksen yang menciptakan keindahan.
Sebagai sebuah bahan bangunan alami, kayu memiliki potensi mudah terbakar. Ini antara lain karena sifat alami kayu yang tersusun dari 50% karbon, 6% hidrogen, dan 44% oksigen. Tiga unsur kimia ini sangat mudah terbakar. Dalam kondisi cukup udara dan adanya api, unsur kimia ini mudah terurai menjadi komponen gas mudah terbakar, seperti CO, CO2, H2, dan CH4 (Sumber: biomaterial-lipi.org).
Cepat-tidaknya sebuah kayu terbakar sangat bergantung pada komposisi kimia dan sifat fisik kayu. Misalnya, kayu sengon akan cepat terbakar dibanding dengan kayu jati karena berat jenis kayu sengon lebih kecil dibanding kayu jati. Jika dalam kondisi basah saja kayu bisa terbakar, maka dalam kondisi kering proses terbakarnya sudah pasti akan lebih cepat.
Ironisnya, banyak rumah tinggal mempergunakan kayu dengan tingkat kandungan air rendah. Kayu dengan tingkat kandungan air rendah dipilih karena yang seperti ini diyakini lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan tak mudah muai-susut. Kayu dengan spesifikasi seperti ini banyak dipergunakan sebagai daun pintu dan jendela, kusen, papan lantai, dan konstruksi atap.
Yang menjadi masalah besar adalah ketika kayu-kayu itu bersentuhan dengan api. Berdasar penelitian, kayu kering lebih mudah terbakar dibandingkan kayu basah. Dan sejak di rumah tinggal itu banyak dipergunakan kayu-kayu kering, maka potensi kayu termakan api sangat besar. Untuk itulah beberapa peneliti mencoba berbagai cara untuk membuat kayu tahan api. Paling tidak, memperlambat proses pembakaran. Caranya?
Di Jepang, Masatoshi Shioda, seorang peneliti glass liquid (kaca cair), menemukan cara untuk membuat kayu menjadi tahan api. Seperti namanya, kaca cair ini berbentuk cairan. Sekilas jika dilihat dengan mata, serupa dengan air biasa, namun bila dikeringkan dalam mesin pengering dapat membentuk glass atau kaca.
Untuk membuat sebuah kayu tahan api, cairan kaca ini dilapiskan pada seluruh permukaan kayu. Pertanyaannya adalah mengapa glass liquid dapat menyebabkan kayu menjadi tahan api?
Pada kayu banyak terdapat pembuluh silinder, jika pada kayu dilapisi glass liquid, maka glass liquid ini akan terserap dan menutupi bagian pembuluh-pembuluh tersebut sampai pada kedalaman sekitar lima milimeter. Penutupan pembuluh-pembuluh kayu akan mengubah kayu menjadi lapisan kaca sehingga membuat kayu menjadi tidak mudah terbakar, sehingga dengan adanya glass liquid ini bangunan atau rumah yang terbuat dari kayu dapat terhindar dari kobaran api bila terjadi kebakaran. (sumber:www.kamusilmiah.com).
Lain halnya dengan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Mereka menemukan cara yang lebih sederhana dan murah. Untuk menghambat proses terbakarnya kayu, kayu dilapis dengan bahan penghambat api seperti fosfat (mono/diammonium phosphate), borat (asam borat, boraks), ammonium sulfate, dan seng klorida. Selain itu juga dengan amino resin (urea, melamin, dan dicyandiamide).
Bahan penghambat api yang dikemukakan oleh para peneliti LIPI ini memang tak membuat kayu menjadi tidak bisa terbakar sama sekali seperti halnya melapisinya dengan glass liquid. Pelapisan kayu dengan zat kimia tadi lebih pada untuk menghambat penjalaran api sehingga memperlambat proses pembakaran.
Nah, jika proses di atas diterapkan pada sebuah rumah, terutama rumah kayu, maka proses kehancuran sebuah bangunan kayu dapat diperlambat, sehingga diharapkan penghuni rumah punya waktu lebih banyak untuk menyelamatkan jiwa dan hartanya.