Berita Palembang

PETAKA di Hari Kemerdekaan, Pria di Palembang Tewas Ditusuk Teman Sendiri  

Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025, menjadi hari petaka bagi Junaidi (42).

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Andi Wijaya
TUNJUKAN TKP - Seorang warga menunjukan lokasi pembunuhan Junaidi setelah mengalami penganiayaan tragis yang dilakukan oleh temannya sendiri di dekat rumahnya di Lorong Kebudayaan, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Kamis (21/8/2025) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025, menjadi hari petaka bagi Junaidi (42).

 Ia tewas setelah mengalami penganiayaan tragis yang dilakukan oleh temannya sendiri di dekat rumahnya di Lorong Kebudayaan, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang.

Aksi keji ini disaksikan langsung oleh anaknya, Jonathan Ibrahimovic.

Junaidi sempat dilarikan ke RS Muhammadiyah Palembang, namun nyawanya tak tertolong akibat luka-luka tusuk yang ia derita.

Menurut Jonathan, insiden berdarah itu terjadi pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 18.05 WIB.

Junaidi dipanggil oleh pelaku untuk bertemu di dekat rumah. Tanpa disangka, pertemuan itu berujung pada penyerangan brutal. Pelaku menusuk Junaidi sebanyak tujuh kali.

"Ayah ini meninggal akibat luka tusuk yang didapatkan dari temannya sendiri," ujar Jonathan, yang mengaku tidak tahu pasti penyebab permasalahan di antara keduanya.

Junaidi menderita luka tusuk di beberapa bagian tubuh, termasuk perut, kaki, ketiak, dan bagian belakang.

Luka yang paling parah berada di perut. Jonathan menyaksikan sendiri ayahnya terduduk bersimbah darah di lokasi kejadian.

Setelah kejadian, keluarga korban segera membuat laporan ke SPKT Polrestabes Palembang. Jasad Junaidi rencananya akan dimakamkan di TPU Naga Swidak.

Rumah duka kini ramai didatangi keluarga dan warga setempat yang berbelasungkawaKanit Reskrim Polsek SU I Palembang, AKP Andrian Novalezi, membenarkan adanya peristiwa penganiayaan yang berujung kematian ini.

"Benar adanya peristiwa tersebut, di mana pihak keluarga korban telah membuat laporan polisi," katanya.

Saat ini, polisi telah melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan Polrestabes Palembang untuk penanganan lebih lanjut. Motif di balik penganiayaan ini belum diketahui dan pelaku masih dalam pengejaran.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini," tutup AKP Andrian.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved