Kisah Ayah dan Anak Habisi Pemuda di Palembang, Kondisi Mabuk Pelaku Tuntaskan Dendam 4 Tahun Lalu

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Malam merayap menuju dini hari di kawasan Plaju, Palembang.

Di sebuah bengkel yang sepi di samping Lorong Sidomulyo 1, Sabtu (9/8/2025), sebuah babak kelam akan ditulis dengan darah.

Bagi Jemmy (39), malam itu adalah puncak dari dendam yang ia pendam selama empat tahun.

Dendam itu bernama M Ridho (23), pemuda yang ia yakini bertanggung jawab atas kematian sepupunya, Dodi, dalam sebuah pengeroyokan pada tahun 2021 silam.

• Saya Menusuk dan Menembaknya Pengakuan Ayah dan Anak yang Habisi Pemuda di Plaju Palembang

Luka lama itu tak pernah sembuh. Selama ini, Ridho seolah menghilang dari pandangan. Namun, takdir mempertemukan mereka kembali malam itu.

Bagi Jemmy, pertemuan tak sengaja itu adalah sebuah tanda.

Dengan pikiran yang dikaburkan oleh alkohol, ia tak melihat jalan lain selain pembalasan.

Bersama putranya yang baru beranjak dewasa, MR (18), ia merencanakan sebuah penyergapan mematikan.

"Motifnya adalah dendam atas kematian sepupu pelaku pada tahun 2021 lalu," tegas Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, saat merilis kasus ini di Mapolrestabes Palembang, Senin (11/8/2025).

Sekitar pukul 01.15 WIB, rencana itu dieksekusi. Ayah dan anak itu menyergap Ridho.

Mereka datang bukan dengan tangan kosong. Sebuah senapan angin dan senjata tajam telah disiapkan untuk menuntaskan dendam.

Namun, Ridho memberikan perlawanan. Duel brutal pun tak terhindarkan di bengkel yang sunyi itu.

Suara tembakan senapan angin memecah keheningan, disusul oleh benturan dan tusukan yang membabi buta.

Pertarungan itu begitu sengit hingga senjata tajam yang digunakan pelaku ditemukan dalam kondisi bengkok. Darah tumpah dari kedua belah pihak.

"Sempat terjadi duel antara korban dan pelaku," jelas Kombes Harryo.