Kunci Jawaban

Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Materi Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Pendek

Ini latihan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA Materi Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Pendek Kurikulum Merdeka.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN : Ini latihan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA Materi Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Pendek Kurikulum Merdeka.(Freepik.com) 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan kumpulan latihan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka.

Selain latihan soal Materi Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Pendek, latihan soal pada artikel ini juga dilengkapi dengan kunci jawaban yang dapat dipelajari siswa.

Baca juga: Soal Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Materi Cerpen dengan Latar Belakang Peristiwa Sejarah

Baca juga: Ringkasan Materi Bahasa Indonesia kelas 11 SMA Bab 2 Menyajikan Berita Inovasi yang Menghibur

1. (1) Aku kembali terpaku pada panorama yang tak asing lagi. (2) Sebuah panorama yang selama ini begitu akrab dengan kehidupanku di kampus hijau ini. (3) Di depanku berdiri kokoh sebatang pohon palem yang tegar dalam kesendirian. (4) Perlahan sisa tetesan embun yang hinggap di atasnya sirna seiring dengan pagi yang semakin tua. (5) Di tempat yang penuh kenangan ini aku masih menunggunya dengan setia. (6) Bagiku setia tidak pernah sia-sia.

(Menunggu, Raisal Kahfi)

Pendeskripsian waktu tokoh Aku yang setia dalam kutipan cerpen tersebut ditandai pada kalimat ....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban : E. 5

2. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!

Aku tak bisa diam, setengah tahun aku ditempatkan di sekolah ini pengelolaan BK aku ubah secara mendasar. Mulai administrasi, cara penanganan siswa, termasuk ruang konsultasi siswa. Namun, langkahku membuat lukman terusik, terutama dalam kasus Diah telah banyak menerima penderitaan, anakitu perlu bimbingan dan kasih sayang bukan penghakiman.

Tema dalam cerpen tersebut adalah ….

A. Kehidupan seorang guru BK di sekolah

B. Kesedihan seorang guru BK melihat kondisi siswanya

C. Keinginan seorang guru BK untuk melaksanakan tuganya dengan baik

D. Seorang guru BK yang ingin membantu mengatasi masalah siswanya

E. Memerlukan penanganan khusus

Jawaban : D. Seorang guru BK yang ingin membantu mengatasi masalah siswanya

3. Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1) "Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (2) Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (3) ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)

Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (1) dan (2)

Jawaban : A. (1)

4. Perhatikan teks berikut!

Setibanya Pak Usman di restoran kecil sepulang dari sekolah, Larasati segera memulai pembicaraan. “Sebelum membicarakan soal Diah, saya perlu menjelaskan mengapa saya tidak mau membicarakan hal ini di sekolah karena saya ingin bicarakan adalah masalah yang harus diselesaikan dengan kacamata kemanusiaa, bukan kedinasan” “Maksud ibu apa? Saya khawatir, keinginan bapak untuk menghabisi Diah itu karena kebencian bapak terhadap saya. Selama ini orang kan tahu saya sangat perhatian terhadap Diah. Dia anak yang lemah Pak, sudah mengalami berbagai cobaan hidup, sering murung karena menerima beban yang terlalu banyak dalam hidupnya.

Sifat tokoh Larasati berdasarkan kutipan di atas adalah …

A. Sabar dan penyayang

B. Angkuh dan disiplin

C. Tegas dan pemberani

D. Penuh perhatiaan dan tegas

E. Angkuh dan pemberani

Jawaban : D. Penuh perhatiaan dan tegas

5. kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah...

A. Mentari meredup

B. Mentari di sebelah barat

C. Ketika kerumunan tidak bersama

D. Kebohongan yang disampaikan tokoh kamu

E. Pucuk daun sebelah barat rumah

Jawaban : A. Mentari meredup

6. Bacalah dengan saksama!

Di Kantor Pos

Oleh: Muhammad Ali

“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”

“Mana bisa keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.

“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis dalam pos wesel saya.”

“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”

“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”

“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”

“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”

“Nona!” sela si pegawai cepat.

Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerpen tersebut adalah …

A. Orang ketiga sebagai pengamat

B. Orang pertama tokoh utama

C. Orang pertama tokoh tambahan

D. Orang campuran

E. Orang ketiga manatahu

Jawaban : B. Orang pertama tokoh utama

7. (1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).

Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .…

A. (1) dan (2)

B. (2) dan (3)

C. (3) dan (4)

D. (4) dan (5)

E. (5) dan (1)

Jawaban : B. (2) dan (3)

8. Kata-kata si pegawai itu memberondong cepat bagai peluru yang mendesing memerahkan daun telinga laki-laki kurus itu. Biji mata laki-laki itu melotot berputar-putar cepat seolah-olah ...

Majas yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah ...

A. Hendak menatap anaknya dengan kasih sayang.

B. Mati memalingkan pemandangan bagiku.

C. Mati melihat seseorang dengan jelas.

D. Hendak mengawasi gerakan temannya.

E. Hendak melompat keluar dari kedua matanya.

Jawaban : E. Hendak melompat keluar dari kedua matanya.

9. Udara danau Menjakut berbau bunga kopi, tertiup perlahan memasuki rongga hati, dan menghempas dadaku pada barisan awan di langit menuju arah laut, ke arah pantai, ke arah teluk Tanjung Cina. Di sanalah Sulaiman lelaki yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan pergi.

Majas yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah ….

A. personifikasi

B. hiperbola

C. metafora

D. sintesia

E. simile

Jawaban : A. personifikasi

10. Ya, aku gadis normal layaknya yang lain. Tanpa satu kaki bukanlah masalah, tanpa satu kaki bukanlah penghambat untuk meneruskan segala mimpi yang tersimpan dalam diri. Aku bisa menjalani semuanya, aku bisa menghirup udara pagi, aku bisa menari walau hanya di kursi roda, aku bisa sekolah lagi. Semoga aku pun bisa membuat catatan manis untuk orang yang mengashiku biarpun anggota tubuhku tak lengkap.

Amanat pada kutipan cerita tersebut adalah ….

A. Kekurangan tidak menghalangi kita untuk berkarya.

B. Kita tidak boleh mencela orang yang kekurangan.

C. Seharusnya kita kasihani orang yang kekurangan.

D. Hendaklah menghargai orang yang kekurangan.

E. Jangan meremehkan orang lain

Jawaban : A. Kekurangan tidak menghalangi kita untuk berkarya.

 

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved