Pesawat Jatuh di Bogor

Mengenang Manuver Berbahaya Marsma Fajar Saat Halau Jet Tempur AS di Insiden Bawean, Kini Gugur

Salah satu momen berkesan Marsma fajar dan bikin bangga satuan TNI Angkatan Udara ketika terjadi insiden Bawean di tahun 2003.

Editor: Refly Permana
wikipedia via kompas.com
GUGUR - Marsma Fajar Adriyanto yang gugur usai pesawat jatuh di Bogor pada Minggu (3/8/2025). 

SRIPOKU.COM - Marsma Fajar Adriyanto gugur dalam insiden pesawat jatuh di Bogor, Minggu (3/8/2025).

Semasa hidupnya, sudah banyak tenaga dan pikiran yang disumbangkan sang jenderal untuk satuan TNI Angkatan Udara.

Salah satu yang berkesan dan bikin bangga satuan TNI Angkatan Udara ketika terjadi insiden Bawean di tahun 2003.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma I Nyoman Suadnyana, mengatakan, Marsma Fajar merupakan penerbang jet tempur F-16.

Marsma Fajar gugur saat menjalani misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. 

Misi tersebut bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

Dalam keterangan resminya, Minggu (3/8/2025), Suadnyana menyebut, Marsma Fajar terbang mengendarai Microlight Fixed Wing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

Pesawat lepas landas dari Landasan Udara Atang Sendjaja (Lanud ATS) pukul 09.08 WIB. 

Selang 11 menit kemudian, atau 09.19 WIB, pesawat hilang kontak dan ditemukan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Astana. 

Marsma Fajar dan Roni langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto.

“Namun, Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” tutur Suadnyana. 

Baca juga: Penerbang Jet Tempur F-16 AS, Karir Mentereng Marsma Fajar Gugur Saat Pesawat Jatuh di Bogor

Perwira TNI AU itu menjelaskan, sebelum Marsma Fajar mengudara, pesawat latih dipastikan dalam kondisi baik.

Pesawat juga telah mengantongi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dari Lanud ATS. 

“Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” tutur Suadnyana.

Saat insiden Bawean pada 3 Juli 2003, Fajar yang kala itu berpangkat Kapten menerbangkan F-16 Falcon 1 bersama Kapten Ian.

Keduanya terlibat manuver udara berbahaya dengan dua jet tempur F-18 Hornet milik militer Amerika Serikat yang melanggar wilayah udara Indonesia.

Dalam situasi genting tersebut, Falcon 1 berada dalam posisi terancam karena F-18 mengambil formasi menyerang. 

Falcon 2 yang diawaki Kapten Tonny dan Kapten Satriyo segera mengambil peran sebagai support fighter. 

Meski tensi tinggi, Fajar dan tim menunjukkan sikap profesional dan berhasil menghalau pelanggaran tersebut tanpa bentrokan.

Marsma Fajar juga panutan yang selalu menginspirasi lewat dedikasi dan kerendahan hatinya.

Di mata para sahabat, almarhum dikenal sebagai pribadi hangat, rendah hati, namun tegas dalam prinsip.

Baca juga: Momen Mencekam Pesawat Jatuh di Bogor, Warga Dengar Gemuruh, Marsma TNI Fajar Adriyanto Meninggal

Sosok pemimpin yang tidak hanya memberi arahan, tapi juga hadir sebagai inspirator. 

“Beliau adalah figur yang tidak pelit ilmu. Selalu terbuka berbagi informasi dan wawasan, terutama soal strategi pertahanan udara,” ungkap pengamat pertahanan Iwan Septiawan, Minggu (3/8/2025).

Marsma Fajar Adriyanto adalah mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispensau) yang dikenal inovatif.

Lewat tangan dinginnya, platform komunikasi TNI AU berkembang pesat, termasuk Airmen AU yang hadir dalam bentuk radio dan media sosial. 

Inisiatif ini menjadikan TNI AU lebih dekat dengan publik dan terbuka secara informasi.

Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai pembina Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), serta tokoh di balik film patriotik Srigala Langit—film yang mengangkat kisah juang para prajurit udara dan membangkitkan semangat nasionalisme.

Karier Militer Marsma Fajar di TNI AU:

  • Penerbang tempur F-16 Fighting Falcon
  • Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) (2019–2020)
  • Kapuspotdirga dan Aspotdirga Kaskoopsudnas
  • Kapoksahli Kodiklatau sejak Desember 2024.
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved