Berita Palembang

Sampah Menumpuk di Pinggir Sungai Buaya, Padahal Sudah Ada TPS Disediakan Pemerintah

Sampah yang didominasi oleh sampah rumah tangga, serta buah, sayur, busuk yang dibuang oleh pedagang di pinggir sungai hingga menumpuk.

Penulis: Angga | Editor: tarso romli
sripoku.com/angga azka
SAMPAH CEMARI SUNGAI - Tumpukan sampah di pinggir sungai Buaya Jalan Pangeran Ratu Seberang Ulu I, Kota Palembang mencemari aliran sungai. Padahal sungai tersebut masih digunakan sebagian warga untuk mandi dan mencuci. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah di pinggir sungai buaya, di jalan Pangeran Ratu, Kecamatan Seberang ulu I, kota Palembang.

Membuat sampah yang mengeluarkan aroma tak sedap itu turun lalu mencemari sungai. 

Padahal masyarakat sekitar masih menggunakan air sungai sebagai alternatif untuk mencuci baju dan juga mandi.

Sampah yang didominasi oleh sampah rumah tangga, serta buah, sayur, busuk yang dibuang oleh pedagang membuat sampah tersebut mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Sementara di lokasi sudah disediakan Tempat Pembuangan Sampah oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Palembang.

Anton, warga sekitar mengungkapkan bahwa yang membuang sampah di pinggir sungai itu bukan hanya masyarakat setempat, tapi juga pedagang pasar Induk, karena terburu buru hendak berjualan.

“Kita lihat sampah di sini juga banyak buah buahan, sayur sayuran yang busuk di kantong, dibuang pedagang,” ungkap Anton saat dijumpai di lokasi pada Kamis (31/7/2025).

Sampah yang menumpuk dan sering di lempar oleh masyarakat menyebabkan sampah tersebut hingga jatuh ke alisan Sungai Buaya yang merupakan anak Sungai Musi.

“Ada juga eceng gondok jadi sampah itu nyangkut di sana tidak mengalir ke sungai Musi,” ungkapnya.

Masyarakat yang geram melihat sampah yang mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan menggunung tersebut, terkadang di bakar agar sedikit mengurangi sampah tersebut.

“Kalau kita lihat, sudah menumpuk kita bakar ya karena masih banyak yang menggunakan sungai ini untuk keperluan sehari-hari,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Zainal, yang membuang sampah di tempat sampah yang disediakan oleh DLH.

Ia sangat menyayangkan keadaan tersebut karena selain merugikan masyarakat lain, juga merusak alam.

“Lah biasa kalau buang sampah di pinggir sungai ini karena sudah kebiasaan masyarakat sekitar jadi mendarah daging,” ungkap Zainal.

Zainal juga mengungkapkan jika, masyarakat sudah sering diingatkan oleh pihak DLH kota Palembang untuk membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan.

“Sudah sering dibilangi masyarakat ini, tapi kalau dilarang, mereka buangnya waktu subuh waktu mereka berjualan itu,” ungkapnya.

Ia berharap agar masyarakat bisa dapat membuang sampah pada tempatnya karena telah disediakan oleh pemerintah agar dapat menjaga kebersihan.

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved