Diplomat kemenlu Tewas Dilakban

Keinginan Arya Daru Bunuh Diri Sejak 2013, History Pencarian Google hingga Isi Email Diungkap Polisi

Keinginan Arya daru untuk bunuh diri sejak 2013, hal ini diungkap oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya melalui history

Editor: pairat
Tangkapan Layar Rekaman CCTV/instagram
KEINGINAN AKHIRI HIDUP - Tangkapan layar pada video CCTV yang menunjukkan aktivitas Diplomat Muda, Arya Daru, Senin (7/7/2025) (kiri). Potret Arya Daru semasa hidup (kanan). Polda Metro Jaya menyatakan diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, sudah memiliki niatan akhiri hidup sejak tahun 2013. Hal ini disampaikan oleh anggota Laboratorium Forensik (labfor) Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Sadji Purwanto dalam konferensi pers pada Selasa (29/7/2025). 

SRIPOKU.COM - Keinginan Arya daru untuk bunuh diri sejak 2013, hal ini diungkap oleh pihak kepolisian Polda Metro Jaya melalui history pencarian google hingga isi email sang diplomat.

Diungkapkan anggota Laboratorium Forensik (labfor) Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Sadji Purwanto dalam konferensi pers pada Selasa (29/7/2025).

Sadji mengungkapkan hal itu diketahui dari ponsel lama milik Arya yang ditemukan.

Adapun ponsel tersebut pertama kali digunakan terakhir kali pada 21 September 2022.

Dari ponsel itu, Sadji menuturkan ada pengiriman melalui email milik Arya Daru ke salah satu badan amal yang bergerak di bidang layanan bantuan bagi orang yang menderita depresi.

KONDOM DAN PELUMAS - Polda Metro Jaya memamerkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan selama proses penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning. Di atas meja yang ditutup kain putih di Aula Satya Haprabu, Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), jelang pelaksanaan jumpa pers yang dijadwalkan pukul 14.30 WIB, barang bukti ini ditampilkan, diantaranya ada kondom dan pelumas.
KONDOM DAN PELUMAS - Polda Metro Jaya memamerkan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan selama proses penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan (ADP), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning. Di atas meja yang ditutup kain putih di Aula Satya Haprabu, Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), jelang pelaksanaan jumpa pers yang dijadwalkan pukul 14.30 WIB, barang bukti ini ditampilkan, diantaranya ada kondom dan pelumas. (WartaKota)

"Kami menemukan ada pengiriman email yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evidence, alamatnya adalah ddaru_c@yahoo.com dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa hingga dapat menyebabkan akhiri hidup," katanya dikutip dari Tribunnews.com.

Arya, kata Sadji, pertama kali mengirimkan email ke badan amal tersebut pada rentang Juni-Juli 2013.

Adapun isi dari email ke badan amal itu terkait keinginan Arya untuk akhiri hidup.

"Dari intinya, ada alasan (Arya) untuk akhiri hidup," katanya.

Selanjutnya, email serupa kembali dikirimkan Arya delapan tahun kemudian atau pada tahun 2021.

Pada email itu, Sadji mengungkapkan Arya semakin memiliki niatan kuat untuk mengakhiri hidupnya.

Dia mengatakan alasan Arya ingin akhiri hidup karena masalah yang dihadapinya.

Selain itu, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak membocorkan jejak digital Arya Daru Pangayunan.

Ternyata jejak tersebut bukan terdapat di handphone yang hilang.

Jadi menurutny Reonald, handphone yang hilang baru dipakai Daru.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved