Pendidikan Profesi Guru

Contoh Studi Kasus 350 - 600 Kata untuk Tugas UP PPG 2025, Ceritakan Pengalaman Pembelajaran

Situasi ini berdampak pada rendahnya hasil penilaian formatif dan pencapaian indikator pembelajaran.

Freepik
STUDI KASUS PPG - Ilustrasi belajar. Contoh Studi Kasus 350 - 600 Kata untuk Tugas UP PPG 2025, Ceritakan Pengalaman Pembelajaran 

SRIPOKU.COM - Contoh studi kasus sepanjang 350 - 600 kata yang bisa digunakan untuk UP PPG 2025.

Adapun tema yang diangkat dalam studi kasus ini ialah tentang rendahnya partisipasi belajar siswa.

Pengalaman studi kasus ini bisa menjadi referensi bagi Bapak/Ibu Guru yang sedang mengikuti PPG Guru Tertentu.

Baca juga: Jawaban Pertanyaan Pengalaman Berharga Apakah yang Anda Petik dari Masalah Tersebut? PPG 2025

Studi Kasus Pengalaman Menangani Rendahnya Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Teks Eksposisi

Pada awal semester genap tahun ajaran 2023/2024, saya mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 2 Sumberrejo.

Salah satu materi yang saya ajarkan adalah teks eksposisi. Materi ini menuntut siswa untuk mampu menyampaikan gagasan, opini dan argumen secara tertulis maupun lisan.

Namun, saya menghadapi tantangan cukup besar: rendahnya partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung.

Banyak siswa tampak pasif, tidak antusias saat diskusi, dan sebagian tidak mengumpulkan tugas menulis.

Ketika saya memberikan pertanyaan terbuka, hanya beberapa siswa yang menjawab, sementara yang lain tampak tidak percaya diri.

Situasi ini berdampak pada rendahnya hasil penilaian formatif dan pencapaian indikator pembelajaran.

Dalam hati, saya sadar bahwa pembelajaran yang saya laksanakan belum mampu menjangkau seluruh siswa secara efektif.

Sebagai guru, saya merasa bertanggung jawab untuk memastikan setiap siswa memiliki kesempatan belajar yang sama dan mampu mengembangkan potensinya.

Maka, saya mulai menganalisis akar permasalahan.

Saya melakukan observasi dan berbincang santai dengan beberapa siswa. Hasilnya, saya menemukan bahwa mereka menganggap materi membosankan karena terlalu teoritis dan tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata.

Berdasarkan temuan tersebut, saya melakukan perbaikan pada perencanaan pembelajaran.

Saya merevisi RPP dengan mengubah pendekatan menjadi Project-Based Learning (PjBL).

Siswa saya ajak membuat proyek berupa poster digital atau video pendek yang berisi opini mereka tentang isu nyata di lingkungan sekolah, seperti penggunaan gawai berlebihan, kebersihan kelas, dan solidaritas antar teman.

Saya juga membagi siswa dalam kelompok kecil dan memberi ruang diskusi sebelum mereka mulai menulis teks eksposisi.

Dalam prosesnya, saya berperan sebagai fasilitator dan pendamping.

Saya sediakan rubrik penilaian yang jelas, serta memberikan penguatan positif atas setiap usaha yang mereka lakukan, tidak hanya hasil akhirnya.

Hasil dari pendekatan ini cukup menggembirakan.

Siswa menjadi lebih aktif dan terlibat, terutama saat menyampaikan hasil proyek mereka.

Bahkan beberapa siswa yang sebelumnya pendiam mulai percaya diri menyampaikan pendapatnya di depan kelas.

Nilai tugas menulis juga meningkat secara keseluruhan.

Dari 32 siswa, hanya 3 yang belum mencapai KKM, padahal sebelumnya lebih dari 10 siswa berada di bawah nilai minimum.

Dari pengalaman ini, saya memetik pelajaran penting bahwa perencanaan pembelajaran yang adaptif dan kontekstual sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar.

Selain itu, penting bagi guru untuk mendengarkan suara siswa dan memahami sudut pandang mereka.

Ketika siswa merasa dihargai dan dilibatkan, mereka akan lebih bersemangat dalam belajar.

Pengalaman ini menjadi titik balik dalam cara saya mengajar.

Saya semakin yakin bahwa pembelajaran bukan hanya tentang menyampaikan materi, tetapi tentang membangun keterlibatan, relevansi, dan rasa percaya diri siswa.

Itulah nilai-nilai yang terus saya pegang dalam perjalanan saya sebagai pendidik.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved