Kisruh Satria Eks Marinir Minta Pulang, Anak Buah Prabowo Utus Jenderal 2 Matra TNI : Koordinasikan

Jenderal dari dua matra TNI diturunkan untuk mengatasi masalah eks marinir Satria Arta. Ia membelot jadi tentara bayaran di Rusia.

Editor: Refly Permana
Kolase Tribun Medan/Istimewa
EKS MARINIR MINTA PULANG - Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut, menyesal jadi tentara bayaran Rusia. Dia minta difasilitasi agar bisa pulang kembali ke Indonesia. 

"Dia sudah bukan anggota Marinir lagi secara hukum, tapi hukuman kurungan satu tahun tetap berlaku jika dia kembali," ujar Endi, dikutip dari Antara, Kamis (24/7/2025).

Menurut Endi, Satria meninggalkan kesatuannya sejak 2022 tanpa izin dan kemudian dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Militer II-08 Jakarta pada April 2023. 

Putusan tersebut menyatakan Satria bersalah atas desersi dan menetapkan hukuman satu tahun penjara serta pemecatan dari TNI AL secara tidak hormat. 

"Putusannya sudah inkrah sejak 17 April 2023," tambahnya. 

Namun, Endi juga menjelaskan bahwa berdasarkan aturan hukum militer yang berlaku, kasus desersi memiliki batas waktu. 

Kalau dalam 11 tahun ke depan dia tidak pulang dan kasusnya tidak diselesaikan, maka perkara itu bisa kedaluwarsa.

Baca juga: Cari Nafkah untuk Anak Hanya Tameng, Terkuak Motif Satria Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran Rusia

Alasan pulang

Satria dikabarkan menghadapi pencabutan status kewarganegaraan Indonesia oleh otoritas Rusia sehingga ia meminta untuk dapat kembali ke Tanah Air. 

Melalui akun TikTok @zstorm689 pada Minggu (20/7/2025), Satria menyampaikan pesan terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

Satria menegaskan tidak pernah berniat mengkhianati negara. 

Keputusan untuk bergabung dengan militer asing semata-mata didorong oleh kebutuhan ekonomi. 

"Saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi," ucapnya. 

Ia mengaku telah berpamitan dan meminta restu ibunya sebelum berangkat. 

Namun, setelah menjalani hidup sebagai tentara bayaran, Satria menyadari bahwa pencabutan kewarganegaraan Indonesia merupakan konsekuensi berat.

Karena itu, ia memohon bantuan untuk mengakhiri kontrak dengan Rusia dan memulihkan kembali statusnya sebagai warga negara Indonesia. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved