Berita PTBA

Lahan Eks PETI Jadi Lumbung Pangan, Transformasi PTBA di Desa Darmo Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

Lahan-lahan eks tambang ilegal di Desa Darmo, Muara Enim telah bertransformasi menjadi pionir ketahanan dan pertanian berkelanjutan

Editor: adi kurniawan
Istimewa
KETAHANAN PANGAN - Lahan-lahan eks tambang ilegal di Desa Darmo, Muara Enim telah bertransformasi menjadi pionir ketahanan dan pertanian berkelanjutan 

SRIPOKU.COM – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sekali lagi menunjukkan komitmennya yang teguh terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Melalui Program Transformasi Pertambangan Tanpa Izin (PETI), lahan-lahan eks tambang ilegal di Desa Darmo kini tidak lagi menjadi saksi bisu kerusakan lingkungan, melainkan telah bertransformasi menjadi pionir ketahanan pangan dan pusat pertanian berkelanjutan.

Inisiatif inovatif ini telah memasuki tahap replikasi, dengan memanfaatkan secara optimal lahan eks stockpile tambang ilegal di Desa Darmo sebagai lokasi pengembangan kawasan pembibitan.

Ini adalah langkah konkret PTBA untuk mengubah area yang dulunya identik dengan aktivitas destruktif menjadi aset produktif, mendukung tidak hanya ketahanan pangan lokal tetapi juga Program Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Dalam mewujudkan visi ini, PTBA tidak sendiri. Perusahaan menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pihak, termasuk Lamban Kelor dari Lampung, SIBA (Sentra Industri Bukit Asam) Pembibitan Program Desa Impian, serta lembaga-lembaga lokal yang memiliki visi serupa.

Motor penggerak utama di lapangan adalah Kelompok Cahaya Tani Desa Darmo, yang telah membuktikan diri sebagai pelopor dalam pengembangan pembibitan berbagai jenis tanaman produktif.

Department Head Sustainable Economy, Social and Environment PTBA Mustafa Kamal, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang kami dalam mendorong peralihan ekonomi masyarakat dari aktivitas ekstraktif yang merusak lingkungan menuju kegiatan agribisnis yang berkelanjutan.

Selain memulihkan lahan kritis, program ini juga menjadi ajang pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan partisipatif dan kolaboratif yang kuat.

Optimisme yang sama juga terpancar dari Yandri, Ketua Kelompok Cahaya Tani.

"Sebuah harapan besar agar Masyarakat Desa Darmo dapat menjadi contoh sukses Transformasi wilayah Tambang Ilegal (PETI) yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian serta gerakan perubahan menuju kemandirian desa, pemulihan lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkas Yandri dengan penuh semangat.

Tujuan utama dari Program Transformasi PETI ini sangat jelas: mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

Lebih dari itu, program ini bertekad membangun kemandirian masyarakat desa melalui penguatan kapasitas kelompok tani lokal, mendorong kolaborasi lintas pihak, serta menciptakan ekosistem pertanian yang mampu meningkatkan kesejahteraan, memulihkan fungsi ekologis lahan, dan menjadi model replikasi bagi wilayah eks PETI lainnya di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan program ini diawali dengan survei lapangan yang komprehensif oleh tim Sustainable Community Development PT Bukit Asam Tbk bersama perwakilan masyarakat untuk menilai kondisi lahan.

Tahapan selanjutnya mencakup pembersihan dan persiapan lahan, pembangunan sarana pembibitan modern, pelatihan teknis yang intensif kepada anggota kelompok, serta penanaman berbagai jenis bibit tanaman produktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Dengan pendekatan partisipatif, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga aktor utama dalam transformasi ekonomi dan pemulihan lingkungan ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved