Banjir di Jakarta
Genangan Air Dimana-mana dan Lalu Lintas Lumpuh, Pramono Anung Klaim Banjir di Jakarta Kiriman
Pramono Anung mengklaim banjir yang terjadi di Jakarta karena kiriman. Ia merasa, tidak akan sulit mengatasi banjir seperti ini.
SRIPOKU.COM - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberi respon atas banjir yang tengah melanda sejumlah kawasan di Jakarta hingga Minggu (6/7/2025) malam.
Politis PDIP ini mengklaim banjir yang terjadi datang dari wilayah lain dan ia merasa situasi ini tidak sulit untuk diatasi.
Fakta yang terjadi
Hujan deras sejak Minggu dini hari (6/7/2025) membuat sejumlah ruas Tol Cawang tergenang banjir hingga 40 cm.
Kemacetan parah tak terhindarkan, terutama di jalur arah Jatibening dan Tanjung Priok.
Hanya dua lajur yang dapat dilalui kendaraan, menyebabkan antrean panjang sejak pagi.
Informasi itu disampaikan akun media sosial TMC Polda Metro Jaya.
Lalu lintas di kawasan tersebut terpantau padat dikarenakan adanya genangan setinggi 30 cm dan hanya 2 lajur yang dapat dilalui.
Sementara itu terowongan Cawang dari arah Bekasi menuju Tanjung Priok juga kebanjiran setinggi 40 cm. Lalu lintas pun macet parah.
Warga panik, transportasi terganggu, dan kemacetan tak terhindarkan di jalan tol, jalur Transjakarta, hingga underpass arah Tanjung Priok.
Dampak dari banjir di Cawang, Jakarta Timur juga sempat melumpuhkan perjalanan bus Trans Jakarta.
Setidaknya ada 12 koridor terhambat perjalanannya.
Tidak hanya bus Trans Jakarta, banjir juga menggenangi jalan Tol Cawang arah Jatibening.
Lalu lintas macet total akibat banjir tersebut.
Underpass Cawang dari arah Bekasi ke Tanjung Priok, Jakarta Utara juga tidak luput dari bencana air bah. Terowongan tersebut tergenang air setinggi 40 cm.
Pengendara dari arah Pulogadung menuju Kramat Jati nyaris tidak dapat melaju karena banjir dengan ketinggian sekitar 60 sentimeter yang merendam Terowongan Cawang.
Guna mengurai kemacetan Satlantas Jakarta Timur melakukan rekayasa arus lalu lintas, pengendara dari arah Pulogadung dialihkan ke jalur Transjakarta dari arah Cawang ke Pulogadung.
"Kalau motor dari sore sampai malam sudah enggak kehitung berapa yang mogok. Karena memang banyak banget, pada maksa menerobos padahal banjirnya tinggi," ujarnya.
Hanya segelintir pengendara roda empat yang kendaraannya dapat menerjang banjir di Terowongan Cawang, namun mayoritas memilih berputar arah karena tak ingin mengambil risiko.
Suryadi menuturkan banjir yang merendam Terowongan Cawang dari arah Pulogadung ke Kramat Jati bukan pertama kali terjadi, nyaris setiap tahun tahun saat curah hujan tinggi terjadi hal serupa.
Sehingga warga berharap Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Timur dapat mencari solusi untuk menyelesaikan masalah banjir pada Terowongan Cawang yang terjadi saat hujan deras.
"Harapannya dibenahi lah, kalau begini terus kasihan juga warga. Sebenarnya sekarang banjir sudah enggak terlalu tinggi semenjak ada KCIC, dulu malah banjir bisa sampai satu meter," tuturnya.

Kata Pramono
Menurut warga banjir yang merendam Terowongan Cawang tersebut imbas debit air curah hujan yang tidak tertampung pada saluran, sehingga air meluap merendam Jalan DI Panjaitan.
Selain mengakibatkan kemacetan panjang, banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang mogok karena kendaraannya tidak sanggup menerjang ketinggian air di Terowongan Cawang.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air.
Menurutnya, banjir yang terjadi pada hari ini adalah banjir kiriman yang paling utama.
"Karena curah hujan yang cukup tinggi di atas," kata Pram kepada wartawan di TMII, Jakarta Timur, Minggu (6/7/1025).
Pram mengatakan, semua pompa yang ada sudah dihidupkan untuk mengatasi banjir yang terjadi sejak Minggu dini hari.
Politisi PDIP itu pun mengklaim menangani banjir kiriman sebenarnya tidak sulit.
"Karena memang kalau banjir kiriman cara penanganannya lebih gampang dibandingkan dengan banjir yang terjadi karena curah hujan yang tinggi dan selokan ataupun saluran yang tidak tertangani dengan baik," kata Pram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.