Kunci Jawaban

Jawaban Post Test FPPN 2 PPG 2025, Bu Rina adalah Guru Kelas 4 SD yang Sedang Mengoreksi Ulangan

Artikel kali ini menyajikan kunci jawaban soal Post Test FPPN 2 PPG 2025, Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN).

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
guru.kemdikbud.go.id
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Post Test FPPN 2 PPG 2025, Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN). 

SRIPOKU.COM - Artikel kali ini menyajikan kunci jawaban soal Post Test FPPN 2 PPG 2025, Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN).

Pada pembelajaran modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai (FPPN), Bapak/Ibu peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) akan dihadapkan dengan soal Post Test.

Melansir melalui YouTube Rokhaniyah, simak serta pahamilah kunci jawaban soal Post Test FPPN 2 PPG 2025 berikut ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal Post Test FPPN 1 PPG 2025, Sebagai Guru Bagaimana Cara Menyikapi Kondisi Ini?

1. Bu Rina adalah guru kelas 4 SD yang sedang mengoreksi ulangan Bahasa Indonesia para siswa. Saat memeriksa bagian esai, la menyadari ada dua lembar jawaban milik siswa yang sangat mirip, bahkan kata-katanya pun sangat identik. Setelah diselidiki, ternyata salah satu dari mereka menyontek saat ulangan berlangsung. Bu Rina ingin menanamkan nilai kejujuran sejak dini dengan cara yang tegas dan mendidik, tetapi la juga khawatir apabila kasus ini dijadikan pelajaran akan membuat siswa yang melakukannya merasa malu dan kehilangan kepercayaan diri. Di sisi lain, la tidak ingin membiarkan tindakan tersebut dianggap hal yang biasa. Mengatasi situasi tersebut, Apa upaya yang perlu dilakukan Bu Rina?

A. Memberikan kesempatan kepada siswa yang bersangkutan untuk mengulang ujian dengan soal yang berbeda dengan pendampingan, lalu melakukan diskusi kelas mengenai pentingnya nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

B. Memberikan nilai apa adanya disertai catatan pribadi di kertas ujian kedua siswa, lalu merencanakan penguatan karakter kejujuran berkolaborasi dengan guru BK dan wali kelas lainnya untuk menindaklanjuti kasus serupa.

C. Memfasilitasi mereka untuk merefleksikan kesalahannya dan memberikan konsekuensi nilai yang adil agar mereka tidak mengulangi, lalu merancang program kelas sederhana untuk menanamkan nilai kejujuran secara rutin.

D. Menceritakan masalah ketidakjujuran siswa dalam ulangan di kelas tanpa menyebutkan nama, lalu membenkan nasihat mengenai pentingnya menanamkan nilai-nilai kejujuran sejak dini dan memastikan komitmen para siswa untuk tidak menyontek.

E. Memanggil kedua siswa secara pribadi untuk mengonfirmasi kembali kejadian tersebut dan meminta mereka menyesali perbuatannya. Sebagai sanksi, mereka diberikan tugas menulis refleksi dan komitmen untuk tidak menyontek lagi.

Jawaban : C

2. Saat perayaan hari besar keagamaan, beberapa wali murid datang ke rumah Anda untuk melakukan silahturahmi. Selain itu, orang tua juga memberikan buah tangan kepada Anda. Anda merasa tersentuh atas niat baik mereka dan ingin menerima hadiah tersebut sebagai bentuk menghargai wali murid. Namun, Anda juga menyadari bahwa sebagai seorang pendidik, menerima hadiah dari siswa maupun wali murid dapat dikategorikan sebagai bentuk gratifikasi yang bertentangan peraturan yang berlaku di lingkungan pendidikan. Sementara, apabila Anda tidak menerima hadiah tersebut dapat memicu kekecewaan dari para wali murid. Dalam situasi ini, tindakan apa yang Anda lakukan?

A. Memberikan pemahaman kepada wali murid agar dapat meninggalkan budaya memberi hadiah kepada guru.

B. Menjelaskan bahwa mengajar adalah kewajiban Anda dan tidak seharusnya wali murid memberikan hadiah

C. Memberikan pemahaman kepada wali murid tentang dampak dan risiko apabila Anda menerima hadiah  mereka.

D. Menerima simbolis seperti surat ucapan atau karya buatan tangan siswa yang tidak memiliki nilai materi tinggi.

E. Menegur wali murid untuk tidak memberikan hadiah kepada guru karena hal ini telah melanggar kode etik guru.

Jawaban : A

Baca juga: Jawaban Modul 3 Topik 3 PPG 2025, Apa Saja Unsur yang Menjadi Tanggungjawab Guru?

3. Dalam ujian Matematika, Pak Andi memperbolehkan siswanya menggunakan kalkulator untuk membantu menghitung. Akan tetapi Pak Andi menemukan bahwa siswanya tidak hanya menggunakan kalkulator, melainkan juga menggunakan Artificial Intelligence (AI). Pak Andi menyayangkan kejadian ini karena penggunaan Al membuat siswa langsung mendapatkan jawaban tanpa harus mengetahui caranya sehingga dapat menghilangkan esensi belajar siswa. Akan tetapi, Pak Andi juga menyadari bahwa la tidak menyebutkan pelarangan penggunaan Al sebagai peraturan ujian sehingga Pak Andi tidak dapat menyalahkan siswanya. Dalam kondisi ini, tindakan apa yang akan Anda lakukan?

A. Mengimbau pelarangan siswa menggunakan Al di ujian berikutnya demi menjaga integritas akademik dan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Menggali hambatan-hambatan siswa pada saat mengerjakan ujian yang membuat mereka memutuskan menggunakan Al saat ujian.

C. Mengadakan sesi tentang etika penggunaan Al dalam konteks ujian dan tugas sehingga mereka memahami penggunaan Al secara bijak.

D. Membuat kebijakan yang lebih jelas untuk ujian berikutnya dengan menyebutkan secara spesifik alat bantu yang diperbolehkan dan yang dilarang

E. Memberikan kesempatan siswa yang menggunakan Al untuk mengerjakan ulang ujian untuk memastikan pemahaman terhadap konsep yang diuji.

Jawaban : C

4. Anda adalah seorang guru yang mengajar di sebuah sekolah di kota besar. Salah satu siswa baru Anda, Rudi, baru saja pindah dari desa bersama keluarganya karena orang tuanya pindah pekerjaan. Rudi tampak canggung dan kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kota yang serba cepat dan penuh teknologi. Selain itu, la juga merasa asing dengan materi yang diajarkan di kelas karena tidak relevan dengan latar belakangnya yang terbiasa dengan kehidupan desa. Sebagai guru, Anda ingin memfasilitasi kebutuhan belajar Rudi yang mungkin berbeda dengan siswa lainnya. Namun Anda khawatir hal tersebut dapat berdampak pada keseimbangan dengan kebutuhan siswa lainnya. Dalam kondisi ini, tindakan apa yang akan Anda lakukan?

A. Mengajak Rudi berdiskusi pribadi untuk memahami latar belakang dan kesulitan belajarnya sebelum merancang strategi pembelajaran untuknya.

B. Melibatkan orang tua Rudi dalam komunikasi rutin untuk memahami dukungan belajar di rumah dan menjembatani kesenjangan budaya.

C. Mengimbau Rudi untuk beradaptasi di lingkungan baru dan memintanya untuk menghubungi Anda apabila la membutuhkan.

D. Menggunakan media pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang bisa dihubungkan dengan pengalaman Rudi di desa dan juga dengan kehidupan modern.

E. Memberikan bimbingan belajar tambahan khusus kepada Rudi secara berkala agar la dapat beradaptasi lebih cepat secara akademik dan sosial.

Jawaban : A

5. Pak limo adalah guru Bahasa Indonesia di sebuah SMP. Saat ujian, salah satu siswanya, Febi, datang terlambat dan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal karena kehabisan waktu. Febi menceritakan kepada Pak Ilmo bahwa la terlambat karena harus merawat ibunya yang sedang sakit. Kemudian la memohon kepada Pak Ilmo untuk diberikan waktu tambahan agar dapat menyelesaikan seluruh soal. Pak limo memahami bahwa kondisi ibunya memang sedang sakit dan membutuhkan kehadiran dan bantuan dari Febi. Namun di sisi lain, memberi waktu tambahan hanya kepada Febi dapat dianggap tidak adil bagi siswa lainnya yang mengikuti aturan dan menyelesaikan ujian sesuai waktu yang ditetapkan. Dalam kondisi ini, tindakan apa yang Anda lakukan apabila menjadi Pak Ilmo?

A. Memberikan Febi waktu tambahan, namun Anda tetap menegurnya karena telah membuat Anda harus meluangkan waktu lebih untuk menunggunya.

B. Memberikan Febi waktu tambahan karena Anda telah mengenal baik dengan Febi dan mengetahui bahwa la memiliki motivasi belajar yang tinggi.

C. Memberikan Febi waktu tambahan karena Anda merasa perlu memberikan empati dan menyesuaikan kebijakan dengan situasi yang dihadapi siswa.

D. Memberikan Febi waktu tambahan, tetapi hanya pada soal-soal yang belum dikerjakan dan memastikan bahwa keputusan ini tidak merugikan siswa lain.

E. Memberikan Febi waktu tambahan hanya jika la dapat menunjukkan bukti konkret mengenai keterlambatannya dan kebijakan ini berlaku untuk lainnya

Jawaban : E

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved