Kunci Jawaban

Reflektif Modul 3 PPG 2025, Latihan Pemahaman Pendidikan yang Memerdekakan Berpihak Peserta Didik

Dalam modul 3 PPG 2025 ini bertopik Pendidikan yang Memerdekakan dan Berpihak pada Peserta Didik.

Freepik
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Foto berasal dari Freepik. Reflektif Modul 3 PPG 2025, Latihan Pemahaman Pendidikan yang Memerdekakan Berpihak Peserta Didik 

b. Guru berfungsi sebagai fasiliator dalam proses pembelajaran yang menyediakan tuntunan kepedulian dan kasih sayang

c. Guru memberikan fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa

d. Guru memberikan motivasi dan dukungan kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri

e. Guru berperan sebagai orang tua siswa selama di sekolah sebagai penyedia fasilitas pembelajaran
Jawaban : b

4. Siapakah tokoh-tokoh pendidikan internasional yang mempengaruhi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan?
a. Friederich Froebel dan Maria Montessori

b. Douwess Dekker dan Maria Montessori

c. Rabindranth Tagore dan Douwess Dekker

d. KH Ahmad Dahlan dan Frienderich Froebel

E. KH Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan
Jawaban : a

Baca juga: Reflektif Modul 3 PPG 2025, Latihan Pemahaman Mengenal Diri Sendiri - Siapa Dirimu Sebagai Guru?

Cerita Reflektif

Setelah membaca naskah dan melihat video di atas, tuliskan minimal 3 pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara yang berkaitan dengan tujuan pendidikan, peran guru, serta prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Setelah membaca naskah dan melihat video tentang Ki Hadjar Dewantara, saya menjadi lebih memahami pokok-pokok pikiran beliau yang masih relevan dan penting diterapkan pada saat ini. Ada setidaknya 3 pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara yang berkaitan erat dengan tujuan pendidikan, peran guru, dan prinsip pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.

Pertama, Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginys Hal ini benarti, proses belajar bukan demi kepentingan akademis semata tapi demi pembentukan manusia yang merdeka, matang, dan berguna bagi bangsa dan masyarakat.

Kedua, peran guru bukan sebatas pengajar, tapi juga pembimbing. teladan, dan fasilitator Ki Hadjar Dewantara menyebutnya "Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani-di depan memberikan teladan, di tengah turut membangun, dan di belakang memberikan dorongan. Dengan peran tersebut, guru harus mampu memahami kebutuhan dan potensi masing-masing siswa, lalu mendampingi dan mendorong perkembangannya sesuai kodrat dan bakatnya.

Ketiga, prinsip pembelajaran yang diterapkan Ki Hadjar Dewantara adalah pembelajaran yang berpihak pada peserta didik, yaitu belajar berdasarkan kebutuhan, potensi dan karakter siswa. Dalam proses belajar, siswa diberi ruang dan kebebasan untuk menemukan, belajar, dan berkarya sesuai minat dan bakatnya, sehingga nantinya dapat menjadi manusia yang mandiri, kreatit, dan berguna bagi bangsa.

Saya menyadari bahwa pokok-pokok pikiran Ki Hadjar Dewantara masih relevan dan penting diterapkan saat ini. Hal ini menjadi pedoman dan inspirasi bagi saya, calon guru untuk dapat mendidik secara manusiawi memahami kebutuhan siswa, dan menjadi teladan yang mampu menumbuhkambangkan potensi setiap peserta didik demi menjadikan tujuan bangsa yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved