Kunci Jawaban

Jawaban Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional, Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025

Berikut ini jawaban dari pertanyaan "Dalam lingkungan sekolah, perlukah guru menguasai pembelajaran sosial emosional?".

Editor: pairat
Kolase TribunNewsmaker.com/Canva
Foto Ilustrasi PPG: Dalam lingkungan sekolah, perlukah guru menguasai pembelajaran sosial emosional 

SRIPOKU.COM - Dalam artikel ini mengurai jawaban dari pertanyaan "Dalam lingkungan sekolah, perlukah guru menguasai pembelajaran sosial emosional?".

Pertanyaan ini akan bapk/ibu temukan dalam pembahasan Cerita Reflektif Modul 2 Topik Materi Pembelajaran Sosial Emosional dalam Konteks Keteladanan Guru dalam program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025.

Materi yang dibahas yaitu Pembelajaran Sosial Emosional dalam Konteks Keteladanan Guru.

Berikut ada 3 contoh jawaban yang akan diurai atas pertanyaan 'Dalam lingkungan sekolah, perlukah guru menguasai pembelajaran sosial emosional?'

Contoh Jawaban 1:

Dalam pengalaman saya mengajar, saya menemukan bahwa kemampuan akademik siswa seringkali dipengaruhi oleh kondisi emosional mereka.

Ketika siswa merasa aman, dihargai, dan dipahami, mereka lebih terbuka dalam belajar.

Pembelajaran sosial emosional membantu saya memahami cara menciptakan lingkungan kelas yang mendukung, serta merespons perilaku siswa dengan pendekatan yang bijak.

Maka, penguasaan ini bukan sekadar tambahan, melainkan kebutuhan utama dalam dunia pendidikan masa kini.

Contoh Jawaban 2:

Sebagai guru pemula, saya sempat berfokus hanya pada aspek kognitif siswa.

Namun suatu hari, saya melihat seorang siswa yang terus diam dan tidak mengerjakan tugasnya. Alih-alih memarahinya, saya mencoba duduk dan mendengarkan keluh kesahnya.

Dari situ saya sadar, pembelajaran sosial emosional sangat penting agar guru mampu membangun koneksi dan empati dengan siswa. Tanpa pemahaman ini, saya mungkin hanya menjadi pengajar, bukan pendidik.

Contoh Jawaban 3:

Dalam praktik mengajar, saya menyadari bahwa interaksi antara guru dan siswa tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga emosional.

Ketika saya mulai menerapkan pendekatan sosial emosional, seperti mendengarkan aktif, memberi afirmasi, dan menciptakan ruang refleksi, terjadi peningkatan kepercayaan antara saya dan siswa.

Ini menunjukkan bahwa penguasaan pembelajaran sosial emosional bukan hanya berguna, tetapi krusial untuk membentuk hubungan yang sehat dan proses belajar yang bermakna.

Sebagai guru, saya bertanggung jawab tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter dan kesejahteraan psikologis siswa.

 

Artikel bersumber dari Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved