Berita Nasional

NASIB Petani Tembakau Temanggung yang Panennya tak Dibeli Lagi Gudang Garam, Delegasi Temui Djarum!

Kabupaten Temanggung sendiri menghasilkan sekitar 9.000 hingga 10.000 ton tembakau setiap tahun, dengan luas lahan tembakau sekitar 14.000 hektar.

Editor: Welly Hadinata
Tribunpantura.com/Yayan Isro Roziki
PETANI TEMBAKAU - Petani tembakau di Temanggung memotong bunga yang tumbuh di pucak pohon tembakau, beberapa waktu lalu. Bunga yang tumbuh mekar itu, bila tak dipotong dapat mengganggu pertumbuhan daun tembakau. 

SRIPOKU.COM - PT Gudang Garam dipastikan kembali tidak membeli tembakau dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada musim panen tahun 2025.

Hal ini menjadi tahun kedua bagi perusahaan rokok asal Kediri, Jawa Timur, tersebut untuk tidak menyerap tembakau dari wilayah ini.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Ponco Marbagyo mengungkapkan, Gudang Garam tidak membeli tembakau karena penurunan jumlah penjualan rokok akibat tingginya tarif cukai rokok serta maraknya peredaran rokok ilegal.

Padahal, Ponco menyebutkan, Gudang Garam mempengaruhi harga jual tembakau di Temanggung.

Bahkan, produsen tembakau daerah lain memutuskan tidak mendistribusikan komoditasnya ke sana ketika mengetahui absennya Gudang Garam.

"Memang (tembakau) terserap semua, tapi harganya jadi rendah," katanya saat ditemui Kompas.com, Rabu (18/6/2025).

Baca juga: FAKTA Rocky Gerung Dibentak Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao saat Debat, TOLONG!

PT Gudang Garam
PT Gudang Garam (Kompas.com)

Ponco menerangkan, Bupati Temanggung Agus Setyawan dan Komite Pertembakauan Temanggung telah melakukan pertemuan dengan manajemen pabrik rokok sejak Mei 2025. 

Delegasi dari Temanggung telah bertemu dengan pihak Djarum di Kudus, Jawa Tengah, dan pengusaha rokok dari Jawa Timur di Malang.

"Komite Pertembakauan ini memfasilitasi permasalahan antara petani, pedagang, dan pabrik dalam rangka menyamakan persepsi tentang tata niaga tembakau," tambahnya.

Ketua Komite Pertembakauan Temanggung Agus Parmuji mengatakan, masalah utama yang dihadapi pengusaha rokok adalah tingginya tarif cukai dan maraknya peredaran rokok ilegal.

"Pemerintah (pusat) tidak bisa melindungi keberlanjutan produksi rokok legal," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/6/2025).

Kabupaten Temanggung sendiri menghasilkan sekitar 9.000 hingga 10.000 ton tembakau setiap tahun, dengan luas lahan tembakau sekitar 14.000 hektar.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa produksi tembakau di daerah tersebut mengalami penurunan selama periode 2021-2023, dengan angka berturut-turut sebesar 12.691 ton, 10.562 ton, dan 9.685 ton.

Selain Temanggung, daerah lain seperti Wonosobo, Kendal, Magelang, dan Boyolali juga terlibat dalam rantai tata niaga tembakau.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved