Kunci Jawaban

Contoh Rancangan Pembelajaran Berdiferensiasi Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas 5 SD

Di dalam satu kelas, kemampuan siswa dalam memahami materi ini sangat beragam. Ada siswa yang sudah mahir dengan konsep dasar pecahan,

Freepik
RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA - Ilustrasi belajar. Contoh Rancangan Pembelajaran Berdiferensiasi Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas V SD 

SRIPOKU.COM - Berikut ini Jurnal Pembelajaran Modul 1 Pembelajaran Berdiferensiasi yang bisa menjadi referensi bagi Ibu/Bapak Guru dalam pembutan Jurnal PPG Tahun 2025.

Jurnal Pembelajaran: Rancangan Pembelajaran Berdiferensiasi pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas 5 SD

A. Latar Belakang

Matematika, khususnya materi operasi hitung pecahan, seringkali dianggap sebagai salah satu materi yang paling menantang bagi siswa kelas 5 SD.

Konsepnya yang abstrak dan memerlukan pemahaman prosedural yang kuat menjadi kendala utama.

Di dalam satu kelas, kemampuan siswa dalam memahami materi ini sangat beragam. Ada siswa yang sudah mahir dengan konsep dasar pecahan, sebagian masih kesulitan membedakan pembilang dan penyebut, dan beberapa lainnya bahkan sudah mampu mengerjakan soal-soal kompleks.
Perbedaan tingkat pemahaman, minat belajar, dan profil belajar siswa ini menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi setiap individu.

Jika pembelajaran disajikan secara seragam, maka siswa yang sudah paham akan merasa bosan, sementara siswa yang masih kesulitan akan semakin tertinggal.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah pendekatan pembelajaran yang mampu mengakomodasi keberagaman tersebut.

Pembelajaran berdiferensiasi menawarkan solusi dengan menyesuaikan proses pembelajaran. untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap murid.

Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif PPG 2025 Modul 2 Topik 1, Materi Integrasi CASEL Mata Pelajaran

B. Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Pengertian

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran di mana guru secara proaktif memodifikasi kurikulum, metode pengajaran, sumber belajar, dan asesmen untuk memenuhi kebutuhan belajar individu siswa yang beragam.

Ini bukan berarti mengajar 25 siswa dengan 25 cara berbeda, melainkan menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa.

2. Tujuan

Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memaksimalkan potensi belajar setiap siswa. Secara lebih spesifik, tujuannya adalah:

  1. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan menghargai perbedaan individu
  2. Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar.
  3. Memastikan semua siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kapasitasnya.
  4. Mengembangkan siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan sadar akan proses belajarnya.

3. Komponen Pembelajaran Berdiferensiasi

Guru dapat membedakan pembelajaran melalui tiga komponen utama

Konten: Apa yang dipelajari siswa. Guru dapat membedakan konten dengan menyediakan materi yang bervariasi tingkat kesulitannya, misalnya dari konsep dasar penjundahan pecahan berpenyebut sama hingga penjumlahan pecahan campuran.

Proses: Bagaimana siswa memproses atau memahami informatsi. Diferensiasi proses dilakukan dengan memberikan pilihan aktivitas, seperti bekerja mandiri, berpasangan, atau dalam kelompok kecil. Guru juga dapat menggunakan berbagai media, seperti video pembelajaran, alat peraga konkret (biok pecahan), atau permainan interaktif.

Produk: Bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah mereka pelajari. Produk bisa berupa hasil tes tertulis, presentasi, proyek nembuat buku resep menggunakan pecahan, atau video tutorial menjelaskan cara menyelesaikan soal pecahan

C. Rancangan Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas V SD

1. Tujuan Pembelajaran

a. Capaian Pembelajaran (CP) Fase C: Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah samраі 100.000.

Mereka juga dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai bentuk pecahan (biasa, campuran, desimal, dan persen) serta melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

1. Tujuan Pembelajaran (TP):

1. Melalui penggunaan benda konkret dan gambar, siswa dapat menjelaskan konsep penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut yang berbeda dengan benar.

2. Siswa dapat mengidentifikasi langkah-langkah untuk menyamakan penyebut dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

3. Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan tepat.

C. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

1. Memahami konsep pecahan senilai

2. Menjumlahkan pecahan berpenyebut sama

3. Mengurangkan pecahan berpenyebut sama.

4. Menjumlahkan pecahan berpenyebut berbeda.

5. Mengurangkan pecahan berpenyebut berbeda.

6. Menyelesaikan soal cerita terkait operasi hitung pecahan.

2. Asesmen Awal

a. Asesmen Awal (Diagnostik)

Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan kuis singkat yang berisi 5 soal untuk memetakan kemampuan siswa

Soal 1-2: Menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama (misal: 52-51)

Soal 3-4: Mencari KPK dari dua bilangan Imisal: KPK dari 4 dan 6).

Soal 5: Soal cerita sederhana terkait penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda (misal: Ibu membeli 21 kg gula dan 41 kg tepung. Berapa kg total belanjaan ibu?).

Hasil Pemetaan:

Kelompok A (Mahir): Siswa yang mampu menjawab semua sosi dengan benar.

Kelompok B (Cakap): Siswa yang mampu menjawab soal 1-4, namun masih keliru di soal 5.

Kelompok C (Perlu Bimbingan): Sipwa yang hanya mampu menjawab soal 1-2 atau tidak sama sekali

b. Asesmen Akhir (Sumatif)

Penilaian di akhir unit berupa proyek "Koki Cilik".

Siswa diminta membuat sebuah resep makanan sederhana yang di dalamnya terdapat minimal 3 operasi hitung pecahan (penjumlahan/pengurangan).

Produk bisa berupa poster resep, video memasak, atau tulisan di buku.

3. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan (10 Menit)

1. Guru memulai dengan salam, doa, dan mengecek kehadiran.

2. Apersepsi: Guru menunjukkan dua potong pizza dengan ukuran berbeda (21 dan 41 loyang) dan bertanya, "Bagaimana cara kita menjumlahkan kedua potongan pizza. ini?"

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari (misal: mengukur bahan kue, membagi makanan).

b. Inti (50 Menit) - Diferensiasi Proses dan Konten

1. Guru memberikan penjelasan singkat secara kissikal tentang konsep menyamakan penyebut menggunakan media visual (papan tulis dan blok pecahan).

2. Siswa dibagi ke dalam kelompok berdasarkan hasil asesmen awal:

Kelompok C (Perlu Bimbingan): Bekerja bersama guru menggunakan alat peraga konkret (kertas lipat, blok pecahan) untuk memahami konsep menyamakan penyebut. Fokus pada soal-soal dengan penyebut kelipatan (misal: 21-410

Kelompok B (Cakap): Bekerja secara berpasangan mengerjakan lembar kerja terstruktur yang berisi soal-scal penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut berbeda. Disediakan kartu petunjuk langkah-langkah jika diperlukan

Kelompok A (Mahir): Bekerja mandiri atau dalam kelompok kecil untuk memecahkan soal-soal tantangan (HOTS) yang melibatkan 

3 pecahan atau soal cerita yang lebih kompleks. Mereka juga boleh mencoba membuat soal sendiri untuk ditukarkan dengan temannya.

C. Penutup (10 Menit)

1. Setiap kelompok membagikan apa yang telah mereka pelajari. Bisa diwakilkan oleh satu atau dua siswa.

2. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang langkah-langkah menjumi kan dan mengurangkan pecahan berpenyebut berbeda.

3. Refleksi: Guru meminta siswa untuk menuliskan satu hal yang mereka pelajari hari ini dan satu hal yang masih membuat mereka bingung di sticky nate

4. Kesimpulan

Rancangan pembelajaran ini disusun untuk memastikan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kesiapan mereka. Melalui diferensiasi konten, proses, dan produk, siswa tidak hanya belajar konsep matematika, tetapi juga mengembangkan kemandirian dan rasa percaya diri dalam belajar. Asesmen yang berkelanjutan (awal dan akhir) menjadi kunci. untuk merancang dan menyesuaikan pembelajaran agar tetap relevan dengan kebutuhan siswa.

D. Refleksi

1. Refleksi Diri

Pembelajaran hari ini berjalan cukup baik. Pembagian kelompok berdasarkan asesmen diagnostik sangat efektif.

Kelompok yang perlu bimbingan terlihat lebih aktif saat menggunakan alat peraga. Namun, saya merasa manajemen waktu di kegiatan inti masih perlu diperbaiki.

Saya terlalu lama mendampingi Kelompok C sehingga kurang maksimal dalam memantau Kelompok A dan B.

Ke depannya, saya perlu menyiapkan instruksiung lebih jelas untuk kelompok mandiri agar mereka bisa langsung bekerja tanpa perlu menunggu saya.

2. Umpan Balik Dari Rekan Sejawat

a. Rekan A: "Penggunaan asesmen diagnostik untuk memetakan siswa sudah sangat bagus. Mungkin untuk kelompok mahir, bisa diberikan peran sebagai tutor sebaya untuk membantu temannya yang masih kesulitan di awal kegiatan."

b. Rekan B: "Ide proyek 'Koki Cilik sebagai asesmen akhir sangat kreatif dan kontekstual Ini akan membuat siswa lebih termotivasi Pastikan rubrik penilaiannya jelas dan mencakup aspek matematis serta kreativitasnya.

c. Rekan C: "Diferensiasi prosesnya sudah terlihat jelas. Variasi aktivitas dari penggunaan benda konkret hingga soal HOTS sudah mengakomodasi berbagai level siswa. Mungkin bisa ditambahkan pilihan media belajar digital seperti kuis interaktif untuk variasi.

E. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan refleksi dan umpan balik, rencana tindak lanjut saya adalah:

1. Menyusun lembar kerja mandiri yang lebih detail dan menantang untuk Kelompok A, serta mempertimbangkan untuk menjadikan mereka tutor sebaya.

2. Mengembangkan rubnik penilaian yang komprehensif untuk proyek "Koki Cilik sebelum unit pembelajaran berakhir.

3. Mencari dan mengintegrasikan platform pembelajaran digital (seperti Quizizz atau Kahoot!) sebagai salah satu pilihan aktivitas di diferensiasi proses pada pertemuan berikutnya

4. Melatih manajemen waktu yang lebih baik dengan mengatur alokasi waktu yang jelas untuk pendampingan di setiap kelompok.

F. Dokumentasi (Tidak Wajib)

(Bagian ini silahkan diisi saat diskusi dengan rekan sejawat dan atau saat pembelajaran berdiferensiasi).

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved