Berita OKU Timur
Warga Desa Sumberaya Harap Pembangunan Jalan Tembus Jadi Perhatian Serius Pemkab OKU Selatan
Di balik hamparan kebun sawit dan hiruk-pikuk aktivitas industri CPO milik PT Agro Gading Sejahtera, tersimpan suara lirih dari warga Desa Sumberaya.
Penulis: Choirul OKUT | Editor: tarso romli
SRIPOKU.COM, MARTAPURA – Di balik hamparan kebun sawit dan hiruk-pikuk aktivitas industri CPO milik PT Agro Gading Sejahtera (AGS), tersimpan suara lirih dari warga Desa Sumberaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.
Mereka bukan menuntut bantuan, hanya meminta hak dasar: akses jalan yang layak untuk mendukung kehidupan dan masa depan desa mereka.
Jalan penghubung sejauh 1,2 kilometer yang terletak di Dusun 2, tepat di samping kawasan perusahaan sawit, menjadi satu-satunya jalur vital bagi warga untuk keluar masuk desa. Namun, kondisinya masih jauh dari memadai.
Hanya berupa jalan kecil yang dibuka oleh pemerintah desa beberapa tahun lalu, akses ini belum pernah mendapatkan sentuhan pembangunan permanen dari pemerintah kabupaten.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dilakukan pembukaan dan pelebaran jalan melalui bantuan CSR dari PT AGS. Tapi itu baru pembukaan saja, belum sampai pada tahap pengerasan atau pengecoran,” ungkap Kepala Desa Sumberaya, Didi Irawansyah, Minggu (01/06/2025).
Menurut Didi, dukungan dari pihak perusahaan patut diapresiasi, namun untuk bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat terutama dalam hal pengangkutan hasil pertanian dan akses pendidikan anak-anak diperlukan keterlibatan penuh dari Pemerintah Kabupaten OKU Selatan.
Warga Dusun 2, Romzi, turut menyampaikan harapannya. Ia mengakui, pada tahun 2024 lalu, pemerintah kabupaten memang telah membangun jalan penghubung antar desa dari Talang Padang menuju Sumberaya.
Namun, proyek tersebut tidak menyentuh akses vital yang kini diharapkan masyarakat.
“Kami sangat bersyukur atas pembangunan itu. Tapi jalan yang satu ini justru lebih penting karena menjadi urat nadi penghubung langsung ke poros jalan kabupaten dan desa induk. Tanpa jalan ini diperbaiki, kami tetap kesulitan mengangkut hasil panen dan anak-anak tetap harus berjuang melintasi lumpur ke sekolah,” keluhnya.
Sebagai desa yang baru terbentuk dari pemekaran Desa Sri Menanti, Sumberaya memang belum banyak mendapat porsi pembangunan.
Baru pada 2024 lalu masyarakat mulai merasakan hasil dari kebijakan pembangunan pemerintah daerah.
Namun, keterbatasan akses jalan menjadi bukti bahwa masih ada ketimpangan infrastruktur yang perlu segera dibenahi.
Warga berharap, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan bersama DPRD dapat melihat kondisi ini sebagai prioritas, bukan hanya sekadar laporan yang tertumpuk di meja birokrasi.
“Kami tidak menuntut muluk-muluk, cukup jalan bisa dilebarkan dan diperkeras. Supaya anak-anak kami tidak lagi harus tergelincir ke lumpur saat ke sekolah. Supaya kami bisa membawa hasil kebun kami keluar tanpa harus menyewa kendaraan dengan ongkos mahal karena jalannya rusak,” tutur Romzi penuh harap.
Pembangunan jalan bukan sekadar proyek fisik. Ia adalah simbol kehadiran negara dan perhatian terhadap masyarakat pedesaan yang selama ini bergantung pada tanah dan hasil kebun untuk bertahan hidup.
“Kami ingin merasakan keadilan pembangunan seperti desa-desa lain. Jalan ini bukan sekadar aspal, tapi jembatan menuju kehidupan yang lebih layak dan masa depan yang lebih cerah untuk anak-anak kami,” pungkasnya.
Sempat Was-was, Akhirnya Gaji Kades dan Perangkat Desa di OKU Timur Cair |
![]() |
---|
Istri di OKU Timur Jebloskan Suami ke Penjara, Perbuatan Tercela ke Anak Gadis jadi Pemicu |
![]() |
---|
Kerusakan Jalan Provinsi di Kecamatan Bunga Mayang OKU Timur Mengancam Keselamatan Pengendara |
![]() |
---|
BURONAN Ini Pasrah Dikepung Polisi saat Lagi Menimbang Gabah, Komplotan Pelaku Curas di OKU Timur |
![]() |
---|
Kasus HIV/AIDS di OKU Timur Sumsel Melonjak, Polisi Siap Tindak Tempat Hiburan Malam dan Hotel Nakal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.