Suami Najwa Shihab meninggal dunia

Pernah Ditinggal Anak, Luka Najwa Shihab bak Terbuka Lagi usai Ibrahim Assegaf Meninggal: Aku Marah

Waktu Namia meninggal itu berat banget, karena aku tuh usaha banget untuk dapatkan anak kedua, dan hamilnya itu berat banget, aku harus bed rest

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
YouTubeNarasi
LUKA NAJWA SHIHAB - Tangkapan layar YouTube Narasi. Pernah Ditinggal Anak, Luka Najwa Shihab bak Terbuka Lagi usai Ibrahim Assegaf Meninggal 

SRIPOKU.COM - Kesedihan kembali menghampiri Najwa Shihab setelah kepergian suami tercinta, Ibrahim Assegaf.

Duka ini terasa semakin berat, mengingat sebelumnya ia juga pernah kehilangan buah hatinya, Namiyah binti Ibrahim Assegaf.

Kala itu Namiyah binti Ibrahim Assegaf meninggal dunia hanya empat jam setelah dilahirkan.

Di tengah duka yang tengah dirasakan Najwa Shihab, momen saat Najwa Shihab menceritakan dukanya ditinggal anak perempuannya disorot.

Cerita tersebut diungkap Najwa saat berbincang bersama Luna Maya, Rossa, dan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di podcast YouTube Between Us, Women.

Najwa Shihab menceritakan kesedihan hati saat ditinggal bayi perempuannya.

Apalagi kehamilan anak keduanya tidaklah mudah.

"My biggest struggle itu waktu kehilangan bayi perempuanku.

Waktu Namia meninggal itu berat banget, karena aku tuh usaha banget untuk dapatkan anak kedua, dan hamilnya itu berat banget, aku harus bed rest di rumah sakit, aku harus di tempat tidur, nggak boleh turun," ungkap Najwa Shihab.

"Aku melakukan segalanya, aku baca semua buku tentang bayi yang akan lahir, soal bayi prematur, alami gangguan jantung, aku baca itu semua," sambungnya.

Najwa Shihab menjelaskan bahwa saat kehamilan, ia mengalami masalah ketuban yang berdampak pada kondisi bayi dalam kandungan.

"Jadi ketuban aku itu selalu merembes, seminggu sekali ada prosedur dokter harus selalu nyuntik, masukin air supaya cukup, supaya bayiku bisa hidup," ujar Najwa.

"Aku mikir pokoknya kalau kita berusaha pasti dapat, tapi walau kita berusaha, Tuhannya nggak ngasih, ya, nggak ngasih," lanjutnya.

Kejadian itu membuat Mbak Nana, begitu sapaan akrabnya, sangat terpukul hingga sulit mempercayai bahwa ia harus menghadapi kenyataan pahit tersebut.

"Aku marah, karena aku sempat nazar, kalau bayiku hidup, aku akan puasa nggak berhenti-henti, aku akan salat malam nggak berhenti," ujarnya. 

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved