Demo Ojol di Palembang
Demi Bayar Cicilan, Driver Ojol di Palembang Ini Pilih Tetap Narik daripada Ikut Demo di DPRD Sumsel
Ia memilih untuk terus bekerja demi keluarga, meskipun memahami tujuan aksi yang dilakukan rekan-rekannya.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG– Meski ribuan pengemudi ojek online (Ojol) menggelar aksi serentak di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (20/5/2025), sejumlah driver di Palembang tetap memilih untuk menerima orderan dan menjalankan pekerjaannya seperti biasa.
Salah satunya adalah Iin, pengemudi Ojol yang mengaku tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Saya tetap narik ojek supaya dapur mengepul. Apalagi motor ini masih nyicil bayarnya, jadi masih harus bayar cicilan juga,” ujarnya.
Iin menyadari bahwa sistem bagi hasil yang diterapkan perusahaan aplikator memang cukup besar potongannya.
Namun menurutnya, dengan konsistensi dan kerja keras, penghasilan masih bisa mencukupi.
“Kalau kita rajin ambil orderan, insyaAllah hasilnya juga banyak. Sehari bisa dapat Rp100 ribu, kadang lebih kalau ramai.
Selain itu, kita juga bisa kumpulin poin untuk ditukar voucher,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Nasrul, pengemudi Ojol lainnya. Ia memilih untuk terus bekerja demi keluarga, meskipun memahami tujuan aksi yang dilakukan rekan-rekannya.
“Kalau saya lebih milih narik ketimbang aksi. Soalnya nyari duit ini buat anak dan istri, anak masih sekolah dan butuh biaya,” ujarnya.
Menurut Nasrul, setiap driver punya alasan dan pertimbangan masing-masing.
“Kembali ke pribadi masing-masing. Yang mau aksi silakan, yang mau narik juga nggak masalah,” katanya.
Ia juga menanggapi soal besarnya potongan dari aplikator dengan bijak.
“Mungkin karena sebelumnya kita dapat THR. Potongannya sebelumnya nggak besar. Kalau saya sih tetap ambil orderan banyak-banyak aja, supaya hasilnya juga maksimal,” pungkasnya.

Diminta Lepas Jaket
Seperti diketahui, ribuan pengemudi ojek online (Ojol) di Palembang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Selatan, Jalan Kapten A. Rivai, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, pada Selasa (20/5/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan aplikator yang dinilai merugikan mitra driver.
Mulai dari potongan komisi tinggi, sistem bonus yang memberatkan, hingga program promo hemat yang berdampak pada pendapatan pengemudi.
Meskipun aksi berlangsung besar-besaran, sejumlah pengemudi ojol masih terlihat aktif menerima orderan dan melintas di sekitar lokasi aksi.
Namun, bagi yang tertangkap mata lewat di depan Gedung DPRD sambil mengenakan jaket identitas aplikator, mereka dihentikan dan diminta untuk menghormati rekan-rekan seprofesi yang tengah menyuarakan aspirasi.
"Kita lakukan ini untuk menghargai yang sedang berjuang di DPRD," ungkap Satya, salah satu peserta aksi.
Ia menegaskan, bahwa tidak ada paksaan untuk bergabung, namun setidaknya diminta untuk melepas jaket identitas ojol sebagai bentuk solidaritas.
"Kalau sudah bawa penumpang atau antar paket, ya silakan, tapi lepas dulu jaketnya. Kalau sudah selesai, kami ajak untuk gabung lagi ke sini ikut aksi," ujarnya.
Wartawan Sripoku.com menemui Ardi, salah satu pengemudi ojol yang sempat dihentikan saat sedang menerima orderan. Ardi mengaku kaget karena tiba-tiba diminta ikut aksi oleh rekan sesama pengemudi.
“Tadi lagi dapat orderan, tiba-tiba dihadang dan diminta ikut,” ujarnya.
Ardi akhirnya membatalkan orderan yang tengah dijalankannya. “Pasti turun rating saya karena cancel orderan ini,” keluhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.