Berita PTBA
Kisah Pempek Hudi Mitra Binaan Bukit Asam: Rasa Autentik, Omzet Fantastis
Berawal dari coba-coba, kini Haiedi Ulandari memiliki usaha pempek beromzet ratusan juta per bulan.
SRIPOKU.COM - Berawal dari coba-coba, kini Haiedi Ulandari memiliki usaha pempek beromzet ratusan juta per bulan.
Ulan, demikian perempuan 35 tahun ini biasa disapa, memiliki gerai bernama Pempek Hudi yang berlokasi di Jalan Sriwijaya Raya, Palembang.
Ulan memanfaatkan lahan milik orang tuanya untuk mendirikan Pempek Hudi sekitar 3,5 tahun lalu. Kala itu ia belum mahir membuat pempek.
Tekad kuat membawanya mengikuti kursus dan berinovasi menciptakan resep pempek dengan cita rasa khasnya sendiri.
"Kalau kita belajar sungguh-sungguh, ada takaran bumbunya. Misalnya cuka. Kalau pempek biasa, hampir sama saja cukanya. Kalau pempeknya enak, orang akan datang kembali untuk membeli lagi. Kalau enggak enak, orang enggak balik lagi. Biar pempek kita berbeda, kita harus punya resep sendiri," kata Ulan.
Keunikan Pempek Hudi terletak pada penggunaan ikan gabus sebagai bahan utama. Ulan memilih ikan gabus karena dagingnya tidak terlalu amis dan cenderung ringan, sehingga menghasilkan rasa gurih alami yang bersih.
Berbeda dengan ikan tenggiri yang cenderung lebih tajam. "Biasanya orang mencampur ikan tenggiri dengan gabus, atau hanya tenggiri saja. Kalau Pempek Hudi, murni menggunakan ikan gabus yang juga kaya gizi," jelasnya.
Titik balik usaha Pempek Hudi terjadi pada tahun 2022, ketika bergabung menjadi Usaha Mikro & Kecil (UMK) binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Perkembangan Pempek Hudi menjadi semakin pesat berkat dukungan dari PTBA. Mulai dari pelatihan, pemasaran, hingga promosi melalui pameran-pameran.
Keikutsertaan dalam pameran yang difasilitasi PTBA membuka pintu bagi Pempek Hudi untuk menjangkau pelanggan baru dari berbagai kota.
"Setiap kali diajak PTBA ikut pameran, selalu ada pelanggan baru. Bahkan, ada yang terus memesan sejak pameran di Sarinah, Jakarta, hingga pelanggan dari Jambi dan Bangka," katanya.
Di tahun pertama Ulan baru memulai usaha, omzet Pempek Hudi hanya sekitar Rp 30 juta per bulan. Sekarang omzet Pempek Hudi mencapai kisaran Rp 300 juta per bulan.
Dahulu Ulan membuat pempek sendiri dengan bantuan satu orang pekerja. Kini dia mempekerjakan 13 orang di Pempek Hudi.
"Omzet naik, saya jadi bisa renovasi tempat. Bisa menambah produk lain. Sekarang di gerai juga ada baju untuk oleh-oleh dari Palembang, ada kerupuk kemplang, makanan ringan, kopi," tutur Ulan.
Kesuksesan Ulan bahkan menginspirasi keluarganya. Adik iparnya kini juga mengikuti jejaknya dengan membuka usaha pempek sendiri. "Keluarga senang dan tidak menyangka usaha ini bisa berkembang pesat. Adik ipar yang sebelumnya bekerja kantoran, sekarang juga berjualan pempek," ujarnya bangga.
Tapis Pringsewu dari Hobi Menjadi Ladang Rezeki |
![]() |
---|
PTBA dan Pemkab Pringsewu Bersinergi Cetak 3.000 UMKM Muda Berkualitas Lewat Rumah BUMN |
![]() |
---|
Buktikan Transformasi Hijau di Sektor Pertambangan, PTBA Sabet Katadata ESG Index Awards 2025 |
![]() |
---|
KISAH Agus Sang Peternak Puyuh di Desa Darmo Muara Enim, Berawal dari Hobi Hingga Jadi Ladang Rezeki |
![]() |
---|
Lewat Songket Behembang Lingge, Yenny Puspitasari Merangkai Tradisi dan Menggerakkan Ekonomi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.