Kunci Jawaban

Rangkuman Materi Fiqih Kelas 12 MA Kurikulum Merdeka Bab 11, Ringkasan Kaidah Dhahir dan Takwil

Rangkuman Materi Fiqih Kelas 12 MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Bab 11, Ringkasan Kaidah Mantuq dan Mafhum ini bisa menjadi referensi belajar peserta

|
YouTube
RANGKUMAN MATERI FIQIH - Ilustrasi orang ceramah. Rangkuman Materi Fiqih Kelas 12 MA Kurikulum Merdeka Bab 11, Ringkasan Kaidah Dhahir dan Takwil 

SRIPOKU.COM - Berikut ini Rangkuman Materi Fiqih Kelas 12 MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Bab 11, Ringkasan Kaidah Dhahir dan Takwil.

Rangkuman Materi Fiqih Kelas 12 MA Kurikulum Merdeka Semester 2 Bab 11, Ringkasan Kaidah Dhahir dan Takwil ini bisa menjadi referensi belajar peserta didik di rumah.

Baca juga: Rangkuman Materi Fiqih Kelas 12 MA Kurikulum Merdeka Bab 12, Ringkasan Kaidah Mantuq dan Mafhum

Pengertian Dhahir

Menurut bahasa dhahir adalah terang atau jelas. Sedangkan menurut istilah:

مَا احْتَمَلَ أَمْرَيْنِ أَحَدُهُمَا أَظْهَرُ مِنْ الْآخَرِوَاسْتُعْمِلَ فِيْهِ

Suatu lafadz yang mengandung dua kemungkinan arti, salah satu dari keduanya lebih kuat daripada yang lain dan makna yang lebih kuat itulah yang digunakan.

Takwil

Menurut bahasa takwil adalah tafsir (penjelasan atau uraian). Sedangkan menurut stilah adalah:

التأويل هُوَ صَرْفُ اللَّفْظِ عَنْ ظَاهِرِهِ إِلَى مَعْنَى يَحْتَمِلُهُ بِدَلِيْلٍ.

Takwil adalah memalingkan lafadz dari makna dhahir (jelas) kepada yang mungkin baginya berdasarkan dalil.

Pada asalnya suatu lafadz tidak dipalingkan dari makma dhahir. Menakwilkan atau memalingkannya dari makna dhahir kepada makna lain itu tidak sah, kecuali apabila takwil itu didasarkan dalil syar'i berupa nash, qiyas atau prinsip-prinsip umum hukum.

Masalah-masalah yang Dapat Menerima Takwil

a. Masalah-masalah yang berhubungan dengan akidah tidak dapat menerima takwil. Ini pendapat golongan musyabbihah, yaitu mereka yang menyamakan Tuhan dengan makhluk (na'udzu billah)
b. Masalah-masalah yang berhubungan dengan akidah dapat menerima takwil, tetapi takwilnya diserahkan kepada Allah Swt., ini mazhab ulama Salaf
c. Masalah-masalah yang berhubungan dengan akidah dapat menerima takwil. Ini pendapat ulama Khalaf.

Syarat-syarat Takwil

a. Takwil harus sesuai dengan ketentuan bahasa, atau kebiasaan pemakaiannya atau kebiasaan sahibus syar'i (Allah Swt. dan Rasul-Nya). Takwil di luar ketentuan-ketentuan ini tidak sah.

b. Ada dalil yang menujukkan, bahwa yang dimaksud dengan lafadz itu adalah makna (arti) yang ditakwilkan

c. Apabila takwil itu didasarkan kepada qiyas, maka hendaklah qiyas jali, bukan qiyas khafi.

Contoh Takwil yang Sah

Diantara takwil yang sah adalah pengkhususan terhadap yang umum dan pembatasan terhadap yang Omustlaq.

Contoh pertama, seperti firman Allah Swt.:

وأحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الربوا

Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Menurut dhahir ayat setiap jual beli halal. Makna dhahir ini ditakwilkan dengan hadis-hadis yang melarang ditakwil jual beli yang mengandung kecoh, seseorang menjual sesuatu yang tidak dimilikinya dan menjual buah-buahan sebelum jelas matang.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved