Kisah Bang Ucu, Jawara Tanah Abang yang Bikin Ciut Nyali Hercules dan Pasukan Gus Dur
Bang Ucu, seorang petarung dan jawara silat legendaris, tetap dikenang sebagai panglima besar Betawi di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
SRIPOKU.COM - Nama M. Yusuf Muhi alias Bang Ucu, seorang petarung dan jawara silat legendaris, tetap dikenang sebagai panglima besar Betawi di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bukan hanya disegani di kalangan preman, termasuk Rosario de Marshall alias Hercules, ketangguhan Bang Ucu bahkan mampu membuat Pasukan Berani Mati Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur gentar.
Kisah ini diungkapkan oleh Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu (48), putra sulung Bang Ucu.
Menurut Chatu, ayahnya yang meninggal dunia pada 2 Januari 2024 di usia 76 tahun, telah menjadi sosok jagoan sejak muda.
Bahkan, Bang Ucu dikenal dengan julukan 'Orang gila' karena kemampuannya melumpuhkan lawan-lawannya yang tak tertandingi.
Ilmu silatnya didapat dari anak legenda Betawi, Sabeni.
Menurut Chatu, siapapun yang berkelahi dengan Bang Ucu akan lari kocar-kacir sebelum perang dimulai.
"Beliau dari tahun 70-an, dari masa mudanya umur 20-an udah mulai jadi jagoan," ujar Chatu saat ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, Jalan Kebon Pala III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023) silam
"Keluar dari pesantren di Tebuireng, pergaulan lah anak muda zaman dulu, mabuk, minum akhirnya bersentuhan dengan peman-preman, penjahat-penjahat. Tapi babeh bisa menang," lanjutnya.
Bahkan ayahnya itu pernah dijuluki sebagai 'Orang gila' sebab caranya membabat habis musuh itu benar-benar tiada tanding.
Diketahui dari Chatu, Bang Ucu menguasai ilmu silat setelah belajar dari anak legenda betawi, Sabeni kala masih berusia remaja.
"Enggak pernah satu lawan satu. Kalau berantem pasti satu lawan se-kampung. Sampai kadang-kadang pulang bawa senjata tajam ke rumah sekarung, dua karung, dikumpulin dari hasil itu (perang) karena mereka (lawannya) kabur," kata Chatu.
Hercules dan para anak buahnya adalah salah satu kawanan yang berhasil didepak mundur oleh Bang Ucu lantaran tindakannya yang meresahkan.
Padahal, kata Chatu, Hercules merupakan sosok baru yang datang tanpa sungkem ke betawi di Tanah Abang dan mengklaim menguasai satu daerah di wilayah Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Yang mana sebenarnya, komando Tanah Abang berada di tangan Bang Ucu kala itu.
"(Bang Ucu) orangnya legowo, siapapun diterima di Tanah Abang. Kalau belum terlalu menghawatirkan beliau diam," jelas Bang Chatu.
"Tetapi ini lama-kelamaan Hercules, itu anak buahnya sampai meresahkan (pembunuhan, pemalakan) ke warga Tanah Abang. Supaya aman, damai, nyaman, terpaksa akhirnya Hercules diusir pergi," lanjutnya.
Chatu mengungkap, kala itu ada satu perang besar yang dikomandoi oleh Bang Ucu lantaran anak buah Hercules berniat membakar wilayah Jatibaru, Tanah Abang.
Perang terjadi cukup panas hingga membuat puluhan anak buah Hercules meregang nyawa.
Namun, Bang Ucu sempat menyelamatkan Hercules dari lautan manusia itu hingga kini menjadi kawan baik.
"Sebelum kerusuhan 1998, isu yang benar itu wilayah Jatibaru mau dibakar sama grupnya Hercules. Tapi Alhamdulillah Hercules dirangkul oleh babeh, jadi selamat," jelas dia.
Chatu membenarkan jika Hercules sebenarnya orang yang baik.
Hanya saja para anak buahnya yang kerap melakukan pemalakan, pembunuhan, dan tindakan keji lainnya.
"Bang Hercules itu enggak pernah datang melapor ke Bang Ucu. Tiba-tiba nunjukin diri salah satu wilayah namanya Bongkaran. Dia mengklaim kalau itu wilayahnya," kata Catu.
"Sebenarnya enggak apa-apa enggak lapor juga. Tapi setelah meresahkan baru ada tindakan," lanjutnya.
Karena aksi heroik tersebutlah, nama Bang Ucu sebagai legenda jawara betawi mulai muncul.
Dia mulai melahirkan dan membina tokoh-tokoh di wilayah Tanah Abang hingga menyentuh panggung pemerintahan.
"Haji Lulung juga termasuk binaannya. Cuma babeh enggak mau terikat orangnya (ditawari masuk ke pemerintahan). Haji Lulung lah yang naik diangkat dari pemerintahan," ujar dia.
Saking kuatnya pertahanannya sebagai sosok yang masyhur di Tanah Betawi, sejumlah menteri di kabinet Soeharto kala itu kerap datang ke rumahnya untuk menawari Bang Ucu jabatan.
Kendati begitu, Bang Ucu menolak. Mereka pun akhirnya membuat Yayasan Generasi Muda Pembangunan Pancasila dan Bang Ucu sebagai ketuanya.
Kisah Bang Ucu Hadapi Pasukan Berani Mati Gus Dur
Tak hanya menaklukan kelompok Rosario de Marshall alias Hercules pada era 1990-an, M Yusuf Nuhi alias Bang Ucu pernah memukul mundur Pasukan Berani Mati Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Sang Panglima Pasukan Berani Mati, yakni Gus Nuril Arifin bahkan meminta maaf ketika itu.
Peristiwa tersebut diungkapkan anak sulung Bang Ucu, Chato Badra Mandrawata alias Bang Chatu bermula ketika Pasukan Berani Mati dalam konferensi pers menyatakan akan bertandang ke DKI Jakarta.
Mereka yang berjumlah ribuan orang itu menantang sang panglima perang betawi, Bang Ucu.
Berita itu pun sampai ke telinga Bang Ucu.
Namun, karena Bang Ucu tak mau ada kerusuhan apalagi pertumpahan darah, maka dirinya menantang balik pasukan Gus Nuril tersebut lewat konferensi pers di media.
"Iya karena ditantang, jadi bahasa yang terkenalnya 'Lo Jual Gua Beli', ini lho nanti kalau berani ke Jakarta itu, ditantangin kayak gitu," ujar Chatu saat dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (15/6/2023).
Menurutnya, usai sang ayah melontarkan kalimat tersebut, para Pasukan Berani Mati langsung ciut dan membatalkan niatnya ke Jakarta.
Bahkan, lanjut dia, Gus Nuril sebagai panglima mereka saat itu sampai meminta maaf lewat sambungan telepon lantaran pasukanya telah menantang.
"Ini dia enggak berani datang ke Jakarta. Babeh enggak terima kalau di wilayah terjadi pertempuran. Pasukan Berani Mati (era) Gus Dur nantangin babeh di media," kata dia.
"(Gus Nuril) telepon aja minta maaf kalau itu kalau ada salah paham, bersinggungan. Jadi waktu itu Gus Nuril mewakili Pasukan Berani Matinya secara langsung (minta maaf) karena ada kesalahpahaman itu," imbuh dia.
Pasalnya, lanjut Chatu, Bang Ucu kala itu berpikir jika Pasukan Berani Mati Gus Nuril benar-benar bertandang ke Jakarta, maka akan ada kerusuhan.
Hal tersebut mengingat Pasukan Berani Mati merupakan salah satu kelompok yang tersohor di era 2000-an.
"Pada saat itu era di 2000-an (sebelum Presiden Gus Dur dilengserkan), mereka (Pasukan Berani Mati) enggak jadi turun, kalau turun kan bisa kejadian kerusuhan," ungkap Chatu.
Oleh karenanya, Bang Ucu menghadang mereka dengan menantangnya apabila benar-benar nekat datang ke Jakarta.
Bahkan, lanjut Chatu, kalimat 'Lo Jual Gue Beli' yang dicetuskan oleh Bang Ucu masih tersohor hingga hari ini.
"Ya itu, istilah 'Lo Jual-Gue Beli', kan dari babeh awalnya, sampe sekarang kan (terkenal)," pungkasnya.
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Materi Bab 7 Keragaman Budaya dan Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Bab 6 Peranku di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Materi Bab 5 Ini Khas Daerahku, Link Download Gratis |
![]() |
---|
Soal Latihan IPA Kelas 9 SMP Materi Bab 5 Reaksi-Reaksi Kimia dan Dinamikanya |
![]() |
---|
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 4 SD Fase B Bab 4 Iklim dan Perubahannya, Link Download Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.