Heboh Pernyataan Hercules

Heboh Perseteruan Hercules dengan Eks Panglima TNI, Eks Kepala BIN Beri Pembelaan, Dicap Berjasa

Hendropriyono ikut menanggapi perseteruan Hercules dengan sejumlah purnawirawan TNI yang sedang ramai mengemuka akhir-akhir ini. 

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
TRIBUNNEWS/HERUDIN
HENDROPRIYONO BELA HERCULES - Foto Mantan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. Eks Kepala BIN beri pembelaan, Hercules dicap berjasa 

SRIPOKU.COM - Perseteruan Hercules dengan eks panglima TNI Gatot Nurmantyo berbuntut panjang.

Hercules tampak menanyakan alasan Gatot Nurmantyo marah hingga menyebutnya kurang ajar perihal perseteruan dengan Sutiyoso.

Padahal Hercules sendiri sudah meminta maaf dengan Sutiyoso.

Lantaran itu, Hercules sama sekali geram lantaran ia dicap kurang ajar.

Rupanya aksi Hercules itu justru dibela oleh mantan kepala BIN (Badan Intelijen Negara), AM Hendropriyono.

Hendropriyono ikut menanggapi perseteruan Hercules dengan sejumlah purnawirawan TNI yang sedang ramai mengemuka akhir-akhir ini. 

Akibat perseteruan itu, mantan preman tersebut menjadi 'lumbung hujatan' dari publik yang geram. 

AM Hendropriyono pasang badan membela Hercules.

Menurutnya, Hercules ialah seorang anak bangsa yang juga memiliki jasa terhadap bangsa ini.

"Hercules seperti halnya juga setiap orang Indonesia adalah anak bangsa kita, dia dulu juga sebagai TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kemudian partisan, itu ikut bahu-membahu bersama kita melaksanakan tugas negara. Waktu itu di Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste," ujar Hendropriyono seperti dikutip dari YouTube Kilat Media.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A M Hendropriyono.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A M Hendropriyono. (KOMPAS.COM)

Baca juga: Sosok Hercules Ketum GRIB Dicap Preman oleh Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Berani Hina Pejabat

Hendropriyono meminta agar pria bernama lengkap Rosario de Marshall tersebut tidak di-bully. 

Pasalnya, perundungan terhadap Hercules sama saja membunuhnya secara perdata. 

"Kalau terus kita ramai-ramai menghujat, semuanya langsung ikut pro dan kontra pada nge-bully itu kan namanya membunuh secara perdata," ujarnya.

Ia melanjutkan saat konflik pecah sehingga Timor Leste menjadi negara merdeka, banyak orang yang pindah ke sana berganti kewarganegaraan. 

Namun, Hercules tetap setia kepada Republik Indonesia.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved