Berita Palembang

Sampah Berserakan di Jalan Protokol Palembang Usai Hujan Angin, Pengendara Tergelincir Popok Bayi

Pemandangan tak sedap sekaligus membahayakan terlihat di Jalan Mayjen HM Ryacudu, Kecamatan Seberang Ulu I

Penulis: Angga | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Angga
SAMPAH BERSERAKAN - Penampakan sampah berserakan di Jalan Mayjen HM Ryacudu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, tepatnya di sekitar simpang Flyover Jakabaring pada Sabtu (3/5/2025) pagi. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemandangan tak sedap sekaligus membahayakan terlihat di Jalan Mayjen HM Ryacudu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, tepatnya di sekitar simpang Flyover Jakabaring pada Sabtu (3/5/2025) pagi.

Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Palembang pada malam sebelumnya, menyebabkan gunungan sampah yang berada di bawah jalur Light Rail Transit (LRT) berserakan di sepanjang jalan protokol tersebut.

Sampah yang didominasi limbah rumah tangga seperti kantong plastik dan bekas popok bayi ini, tampak mewarnai aspal jalanan.

Kondisi ini diperparah dengan tempat penampungan sampah yang terlihat tidak layak pakai dan patah, sehingga tidak mampu menampung volume sampah yang terus meningkat.

Aroma tidak sedap pun tercium menyengat dari tumpukan sampah yang kini tercecer di mana-mana akibat terbawa arus air hujan yang deras.

Wawan, seorang warga sekitar, mengungkapkan bahwa penumpukan sampah di lokasi tersebut merupakan masalah yang terjadi setiap sore.

"Petugas pengangkut sampah terkadang cuma 1 kali mengangkut sampah yang ada di sini sedangkan setiap sore sudah menumpuk," keluhnya, sambil menunjuk ke arah sampah yang berserakan.

Ia menambahkan, kondisi ini semakin parah ketika hujan deras disertai angin melanda. "Biasa kalau di sini, kalau hujan kayak semalam pasti berserakan di jalan sampahnya," ujarnya.

Ironisnya, sampah yang berserakan ini tidak hanya mengganggu pemandangan dan mencemari lingkungan, tetapi juga membahayakan pengguna jalan.

Wawan bahkan menyaksikan seorang pengendara motor yang menjadi korban licinnya sampah tersebut.

"Ibu-ibu kepeleset jatuh, tadi pagi sekitar jam 06.00 WIB, akibat menginjak bekas popok bayi itu," ungkapnya prihatin.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Zakaria, warga lainnya. Ia menilai bahwa frekuensi pengangkutan sampah di kawasan sekitar Flyover Jakabaring ini perlu ditingkatkan menjadi minimal dua kali sehari.

"Kalau hanya diangkut satu kali sorenya penuh lagi malamnya hujan lebat ya kejadiannya sampah berserakan di mana-mana," tuturnya, sambil menunjuk ke arah jalan yang dipenuhi sampah.

Zakaria menekankan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah yang berserakan di jalan, terutama karena lokasinya yang dekat dengan simpang empat Flyover Jakabaring yang selalu ramai dilalui kendaraan.

"Bahaya juga ya, karena kalau tidak hati-hati bisa-bisa terjatuh juga kayak ibu pagi tadi," katanya khawatir.

Baik Zakaria maupun Wawan, serta masyarakat sekitar lainnya, berharap agar Pemerintah Kota Palembang dapat menambah armada pengangkut sampah, terutama pada sore hari ketika volume sampah sudah sangat banyak dan menggunung.

Mereka juga berharap adanya perbaikan atau penggantian tempat penampungan sampah yang lebih layak agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pantauan di lokasi pada Sabtu (3/5/2025) pagi menunjukkan adanya petugas Kebersihan Lingkungan Hidup yang tengah berupaya membersihkan sampah yang berserakan di jalan. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved