Profil Bandara SMB II

Profil Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sudah Berstatus Penerbangan Internasional Lagi

Bandara SMB II ini kini telah kembali berstatus sebagai penerbangan Internasional setelah sempat turun status beberapa waktu lalu.

Dok Sripoku
BANDARA SMBII - Suasana di Terminal Keberangkatan Bandara SMB I Palembang, Selasa (7/3/2022). Profil Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang kini berstatus Internasional 

Saat itu pemerintah ingin meningkatkan kunjungan wisatawan domestik, sehingga status berubah menjadi penerbangan domestik. 

Sumsel masuk peringkat lima daerah paling banyak dikunjungi wisatawan domestik selain Sulawesi. Terlebih memang sejak pandemi penerbangan internasional di SMB II Palembang ditutup.

Profil Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 2.

Nama bandara ini diambil dari nama Sultan Mahmud Badaruddin II (1767-1852), seorang pahlawan nasional Indonesia melawan VOC-Belanda yang pernah memimpin Kesultanan Palembang Darussalam (1803-1819).

Panjang landasan pacu (runway) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II berukuran 3.000 x 45 meter (9.843 ft × 148 ft) dengan permukaan aspal.

Pada tanggal 1 Januari 1920, karena suatu hal konsesi atas tanah perkebunan itu berpindah tangan kepada Palembang Maatschappij (Palembang MIJ) atau NV Palembang Maskapai.

Tahun itu terdapat kabar pionir penerbang bangsa Belanda dikepalai oleh Jan Pieterszoon Coen akan menerbangkan pesawat kecilnya Fokker dari Eropa ke wilayah Hindia Belanda dalam waktu 20 jam terbang.

Maka Palembang MIJ yang memegang konsesi atas tanah itu, menyediakan sebidang lahan untuk diserahkan sebagai lapangan terbang pertama di Kota Palembang.

Lapangan terbang tersebut kemudian dikenal sebagai Pelabuhan Udara Talang Betutu, karena berada di kelurahan Talang Betutu.

Pada tanggal 1 Januari 1950, bandara ini menjadi lapangan udara bersama baik untuk kegunaan sipil status bandara ini menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II.

Pada saat Provinsi Sumatera Selatan resmi terpilih sebagai tuan rumah PON XVI tahun 2004, pemerintah berupaya untuk memperbesar kapasitas bandara sekaligus mengubah status bandara ini menjadi bandara internasional. 

Gedung terminal baru Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II akhirnya berhasil rampung dan diresmikan pada 1 Januari 1990.

Bandara ini diresmikan menjadi bandara bertaraf internasional dan bisa didarati oleh pesawat yang berbadan besar pada 1 Januari 1970.
Antara perkembangan yang dilaksanakan adalah perpanjangan landas pacu sepanjang 300 meter x 60 meter menjadi 3.000 meter x 60 meter, pembangunan tempat parkir kendaraan seluas 20.000 meter yang dapat menampung 1.000 kendaraan serta pembangunan gedung terminal penumpang tiga lantai seluas 13.000 meter persegi yang dapat menampung 1250 penumpang, dilengkapi garbarata (aerobridge) dan terminal kargo dan bangunan penunjang lainnya seluas 1.900 meter persegi.

Hasil pengembangan ini membuat Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dapat didarati pesawat Airbus A330, Airbus A330neo Boeing 747, Boeing 777, dan sejenisnya. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved