Sosok dan Profil
Sosok Devita Firadia Lurah Tangga Takat, Pernah Bertaruh Nyawa Hadapi Preman Bersenjata Demi Tugas
Inilah sosok Devita Firadia Lurah Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Kota Palembang sempat bertaruh nyawa menyelesaikan persoalan sengketa
Penulis: Mat Bodok | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Inilah sosok Devita Firadia SIP MSi Lurah Tangga Takat Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Kota Palembang, sempat bertaruh nyawa menyelesaikan persoalan sengketa lahan milik warga.
Siapa sangka, menjabat sebagai Lurah selalu mulus dan menempuh jalan lurus yang harus untuk berada ditengah-tengah masyarakat dalam menjalan tugas sebagai Abdi Negara, banyak suka duka yang tak terlupakan oleh Devita Firadia lulusan dari STPDN Tahun 2009 lalu.
Bagi wanita yang berusia 37 Tahun ini, nyaris ketemu jalan buntu, dan harus berhadapan para preman bersenjata masa itu dalam menjalan tugas, ketika menjabat sebagai Lurah 16 Ulu Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang, pada Tahun 2017.
Saat itu, Devita Firadia yang pernah menjabat sebagai Kasi di Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati, diundang warga untuk menyelesaikan suatu persoalan sengketa, jual beli rumah di Wilayah Kelurahan 16 Ulu yang saat itu, dirinya menjabat sebagai Lurah 16 Ulu.
Tanpa pikir panjang, Devita Firadia dengan pakaian seragam Lurah 16 Ulu memberanikan diri untuk turun ke lapangan dengan hanya didampingi rekan sesama lurah di wilayah Kecamatan SU II, untuk menghadiri undangan warga dalam perkara sengketa jual beli rumah.
"Sebelum menjadi Lurah Tangga Takat saya pernah menjadi Lurah 16 Ulu, berkisar hanya 6 bulan. Dan bergeser ke Lurah Tangga Takat ini," kata Devita Firadia yang mempunyai kenangan yang tak terlupakan dalam bertugas sebagai Abdi Negara selama di Kelurahan 16 Ulu.
Mungkin, jelas Devita Firadia kelahiran Muara Enim ini, saat itu masih polos dan belum mengetahui kalau akan terjadi konflik dilapangan, dalam penyelesaian kasus jual beli rumah milik warga Plaju saat itu persoalan antar keluarga dan dua orang pembeli.
"Awalnya biasa-biasa saja, dan seketika terjadi pertengkaran antar keluarga dan pembeli rumah saat dilakukan mediasi di lapangan yang mengerikan. Karena ada salah satu warga membawa senjata dan diarahkan ke pembeli dan keluarganya," cerita Devita Firadia.
Dalam pikiran, tutur Devita Firadia saat itu, pasti ada yang mati. Sebab, si penjual rumah sebut saja Am seorang preman, dan semua warga tahu kalau nakal dan hobby minum-minuman, mabuk dan dikenal preman.
Pada saat suasana kisruh, Am yang saat iru menarik senjata dari balik bajunya, dan diarahkannya ke bagian dua orang dihadapannya termasuk dirinya berada didepan tadi, secara spontan tangan Devita menepis sembari mengambil senjata dari tangan Am, lalu Am terdiam dan tunduk seketika.
"Teman saya sama-sama lurah saat itu, mengatakan wajah saya bukan lagi wujud orang, karena sudah putih pucat, ketika mengambil senjata dari tangan warga yang akan berbuat jahat," tutur Devita Firadia kini teman Lurahnya dulu sudah menjabat sebagai Camat SU II sekarang ini.
Tindakan dirinya saat itu, sempat disangga oleh pihak kecamatan, karena tanpa minta bantuan dari pihak camat.
"Saya pikir, karena saya hanya diundang oleh pihak keluarga yang sengketa untuk membantu penyelesaian sengketa cukup saya, jadi tak perlu bantuan kecamatan, karena kelurahan bisa menyelesaikan," katanya.
Pengalaman itulah yang menjadi semakin tumbuh dewasa dalam menjalankan tugas sebagai Abdi Negara.
"Dari keberanian itulah saya ini jadi, lambat datang jodoh," ucapnya sembari menjelaskan dua kakak beradik secara bergiliran menjual rumah orang tuanya kepada orang yang berbeda.
Sosok Nyak Sandang Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo Pernah Sumbang Harta Beli Pesawat RI-001 |
![]() |
---|
Sosok Irjen Pol Widodo Eks Anak Buah AHY Kini Jadi Kapolda Jebolan Akpol 1994 |
![]() |
---|
PROFIL Ambar Purwoko, Wakil Bupati Kulon Progo Disorot Usai Spontan Bantu Ikat Tali Sepatu Paskibra |
![]() |
---|
Sosok Dharma Oratmangun, Ketua LMKN yang Berlakukan Putar Rekaman Kicauan Burung Harus Bayar Royalti |
![]() |
---|
SOSOK Respati Achmad Ardianto, Wali Kota Solo Disorot Usai Bolehkan Warga Kibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.