Pemain Sirkus Disiksa
Bongkar Habis Penderitaan, Mantan Pemain Sirkus Ungkap Taman Safari Punya Bunker Tempat Penyiksaan
Dari pengakuan korban, terungkap soal dugaan adanya bunker tempat penyiksaan para mantan pemain sirkus tersebut semasa bekerja.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM - Viral pengakuan pemain sirkus, Fifi dan Butet yang mengaku disiksa oleh bos pemiliknya.
Fifi dan Butet mengaku saat masih menjadi pemain sirkus, keduanya kerap disiksa dengan keji.
Bahkan Fifi dan Butet sampai tak tahu dengan keluarga asli mereka.
Hak ini lantaran keduanya dari kecil sudah hidup di kelompok sirkus tersebut.
Fifi yang merupakan salah satu mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) membuat pengakuan terkait kisah pilu yang menimpa dirinya.
Dalam curhatannya, Fifi mengaku mendapat perlakuan kejam selama menjadi pemain sirkus OCI yang beratraksi di berbagai tempat, termasuk di Taman Safari Indonesia.
Bahkan kini kuasa Hukum Mantan Pemain Sirkus OCI, Muhammad Sholeh membeberkan kesaksian para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) saat masih bekerja di Taman Safari Indonesia.
Dari pengakuan korban, terungkap soal dugaan adanya bunker tempat penyiksaan para mantan pemain sirkus tersebut semasa bekerja.
Maka dari itu, Sholeh meminta agar dibentuk tim investigasi untuk mendatangi lokasi Taman Safari Indonesia.

Baca juga: Viral Pengakuan Pemain Sirkus Disiksa Bos, Dirantai Pakai Rantai Gajah, Dipasung hingga Disetrum
"Menurut teman-teman di sana itu ada bunker. Rumahnya itu ada di bawah tanah, tempat mereka tinggal di situ lah tempat penyiksaan. Itu berdasarkan pengakuan (korban)," katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Selain itu, Sholeh meminta agar pemerintah menanyai kondisi para pemain sirkus yang masih berada di Taman Safari Cisarua Bogor, Prigen Jawa Timur dan Gianyar Bali.
"Tanya satu per satu (ke karyawannya), masih mau kerja di situ apakah sudah layak gajinya atau masih mendapatkan kekerasan atau mau keluar yang dibantu oleh negara," ucapnya.
Sebelumnya, Fifi dan Butet tampak menceritakan penyiksaan yang didapatnya saat menjadi pemain sirkus.
“Saya sempat diseret dan dikurung di kandang macan, susah buang air besar. Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua. Waktu itu sempat ditolong warga, tapi akhirnya saya ditemukan lagi,” tutur Fifi di hadapan Wakil Menteri HAM Mugiyanto.
Setelah ditemukan kembali, Fifi lantas kembali mendapat penyiksaan.
“Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum. Kelamin saya disetrum sampai saya lemas. Rambut saya ditarik, saya ngompol di tempat, lalu saya dipasung,” kenangnya.
Sama halnya dengan Fifi, Butet pun mengaku juga sering mendapat siksaan.
“Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” kata Butet.
Bahkan, Butet juga tetap dipaksa tampil ketika sedang mengandung.
Setelah melahirkan, ia kemudian dipisahkan dari sang anak.
“Saat hamil pun saya dipaksa tetap tampil. Setelah melahirkan, saya dipisahkan dari anak saya, saya tidak bisa menyusui. Saya juga pernah dijejali kotoran gajah hanya karena ketahuan mengambil daging empal,” ungkap Butet sambil menahan tangis.
Mirisnya lagi, keduanya sama sekali tak mengetahui asal dan keluarga asli mereka.
Hal ini lantaran Fifi dan Butet sudah ditempa sebagai pemain sirkus sejak kecil.
Fifi pun mengaku tak mengetahui ibu kandungnya, sampai suatu waktu ia baru tahu kalo Butet lah ibu kandungnya.
Ia mengetahui hal ini ketika sudah beranjak dewasa.
Sang ibu, Butet mengakui bahwa ia menyerahkan Fifi untuk diasuh orang lain karena belum memiliki kehidupan yang layak.
Butet pun mengungkapkan bahwa selama hidupnya ia tidak pernah mengetahui identitas aslinya, baik itu nama, keluarga, dan usia karena sudah ditempa sebagai pemain sirkus sejak kecil.
Klarifikasi Taman Safari
Sementara itu, aduan yang diurai mantan pemain sirkus akhirnya direspon pihak Taman Safari.
Manajemen Taman Safari Indonesia mengatakan, masalah tersebut melibatkan individu tertentu.
Dia memastikan, pihaknya tidak memiliki keterikatan hubungan bisnis dengan mantan pemain sirkus tersebut.
“Taman Safari Indonesia Group sebagai perusahaan ingin menegaskan bahwa kami tidak memiliki keterkaitan, hubungan bisnis, maupun keterlibatan hukum dengan eks pemain sirkus yang disebutkan dalam video tersebut,” kata Manajemen Taman Safari Indonesia dalam keterangan resmi.
Manajemen Taman Safari Indonesia menegaskan bahwa pihaknya merupakan badan usaha berbadan hukum yang berdiri secara independen dan tidak terafiliasi dengan pihak yang dimaksud.
“Kami menilai bahwa permasalahan tersebut bersifat pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia Group secara kelembagaan,” lanjut Manajemen Taman Safari Indonesia.
Manajemen Taman Safari Indonesia menegaskan bahwa hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadinya.
Namun, Manajemen Taman Safari Indonesia berharap agar nama dan reputasi Taman Safari Indonesia Group tidak disangkutpautkan dalam permasalahan ini.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan hukum, serta etika bisnis yang bertanggung jawab,” jelas Manajemen Taman Safari Indonesia.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersikap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di ruang digital dan tidak mudah terpengaruh oleh konten yang tidak memiliki dasar fakta maupun keterkaitan yang jelas,” sambungnya.
Viral Pengakuan Pemain Sirkus Disiksa
Pengakuan Pemain Sirkus Disiksa
Pemain Sirkus Disiksa
Taman Safari Indonesia
sirkus
Ada 60 Balita, Taman Safari Akui Banyak Anak Kecil Diambil Paksa Pemilik Sirkus, Orangtua Dibohongi |
![]() |
---|
TERBONGKAR Misteri Bunker Penyiksaan di Taman Safari, Jansen Manansang: Rumah Orang Tua Saya Dulu |
![]() |
---|
Usai Viral Pengakuan Pemain Sirkus Disiksa Bos, Kini Pihak Taman Safari Buka Suara, Tidak Ada Kaitan |
![]() |
---|
Viral Pengakuan Pemain Sirkus Disiksa Bos, Dirantai Pakai Rantai Gajah, Dipasung hingga Disetrum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.